NEW YORK--Siapa sebenarnya Faisal Shahzad, masih simpang siur. Bila benar dia agen terorisme internasional, sepak terjangnya sangat diragukan. Dia tidak menunjukkan sebagai seorang pembunuh terlatih, bahkan dinilai tak kompeten saat melakukan upaya melarikan diri.
Polisi sendiri dari awal menyebut pelaku bom gagal itu sebagai "pembom eksentrik". Komponen bom dirakit secara sangat "memprihatinkan" dengan alat-alat murahan yang terdiri d dari dua jam beralarm dari plastik murah, bensin, tangki gas propana, kembang api, dan sekarung pupuk.
Meskipun alat itu berpotensi menimbulkan bola api, tapi itu adalah 'amatir', kata Walikota Michael Bloomberg, menunjukkan pelakunya bahkan mungkin 'gila secara mental'.
Satu lagi, FBI dengan gampang menemukan ponsel prabayar yang digunakan untuk memanggil kedua toko kembang api dan menerima beberapa panggilan dari Pakistan.
Satu-satunya "hal cerdas" yang dilakukannya hanyalah saat membeli mobil, yaitu dilakukan secara tunai melalui iklan Craigslist. Faisal juga memindahkan plat nomor mobil lain ke mobil Nissan itu dan mencoba menghapus nomor identifikasi. Namun "hal sangat bodoh" juga dilakukannya, yaitu meninggalkan kunci rumahnya di dalam mobil itu.
Yang sangat cerdas, kata Bloomberg, adalah petugas pemadam kebakaran di Times Square yang tidak terburu-buru menyemprotkan air untuk memadamkan api. Dengan demikian, sejumlah barang bukti tetap utuh di mobil itu.
Petugas bea cukai juga mengungkapkan bahwa Shahzad telah masuk kembali ke Amerika Serikat pada Februari setelah kunjungan lima bulan ke Pakistan, perjalanan di mana ia diduga menerima pelatihan di Waziristan.