WINA--Pimpinan Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu, memperingatkan meningkatnya Islamophobia di Eropa. Menurutnya, fobia terhadap Islam itu berpotensi menimbulkan "benturan" antara Muslim dan masyarakat di Eropa.
Masalah intoleransi terhadap Muslim, katanya, telah "berkembang menjadi akut" di Eropa. Ia menyatakan hal itu dalam pertemuan dengan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di kantor pusatnya di Wina.
Fenomena ini merupakan penghinaan untuk hak asasi manusia dan martabat umat Islam. "Peningkatan kebencian dan intoleransi adalah ancaman paling parah di antara stabilitas dan perdamaian dan tantangan serius bagi keamanan," ujarnya dihadapan Dewan Tetap OSCE.
Ihsanoglu menunjuk tumbuhnya dukungan bagi partai-partai ekstrem kanan "dengan sepenuhnya dimengerti sebagai bentuk keengganan mereka terhadap Islam".
"Mereka mengambil ajaran-ajaran Islam benar-benar keluar dari konteks dan memanipulasi pemikiran orang Eropa melalui gambaran menyimpang dan negatif tentang Islam dan Muslim," katanya.
OKI, yang didirikan pada tahun 1969, adalah organisasi antar pemerintah terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan 57 anggota dan mandat untuk mencerminkan suara kolektif dunia Islam.