REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi (12/5) merosot hingga menjauh dari Rp9.100 per dolar, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah untuk membeli dolar, karena khawatir krisis utang di kawasan Eropa.
Pelaku melepas rupiah untuk membeli dolar yang dinilai merupakan tempat aman untuk menjaga dana investasi tersebut, kata Analis Valas, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Rabu (12/5).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar merosot menjadi Rp9.110-Rp9.120 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.085-Rp9.095 atau turun 25 poin.
Krisna Dwi Setiawan mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah dinilai wajar, setelah rupiah menguat dalam beberapa hari lalu setelah sempat terpuruk hingga di atas Rp9.300 per dolar.
"Kami memperkirakan rupiah akan kembali menguat, setelah kekhawatiran pasar mereda atas krisis finansial di Eropa," katanya.
Pelaku pasar, menurut dia melepas rupiah karena khawatir tentang rencana dana talangan (bailout) besar-besaran untuk zona euro dan potensi dampak Eropa pada pemulihan ekonomi global.
Karena itu pelaku cenderung melepas rupiah, meski perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia bergairah, karena minat beli pelaku terhadap saham cukup besar yang mendorong Indeks Harga Saham Gabungan menguat, katanya.