REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK--Dokter Syarip Usman diduga tersangka teroris yang digrebek petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Hotel Menteng Jakarta Pusat, dikenal warga kurang bergaul."Selama tiga tahun tinggal di sini dia belum pernah bergaul atau mengobrol dengan warga," kata Isu (50) seorang pengojek motor di Jalan Kartini Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
Isu mengatakan, dirinya dan teman-teman sesama pengojek kerapkali mangkal di depan rumah dokter Syarip Usman bertingkat dua yang dijadikan tempat praktek pengobatan itu. Namun, dia belum pernah bergaul atau mengobrol dengan pengojek.
Kediaman dr Syarip Usman di Jalan Kartini Rangkasbitung selalu tertutup rapat-rapat, bahkan belum pernah warga setempat memasuki rumah tersebut. "Saya sendiri hanya bertemu tiga pembantu rumah tangganya," katanya.
Ketua RT 02/RW16 Kelurahan Muara Ciujung Timur Kecamatan Rangkasbitung, Anang, mengatakan, sejak tiga tahun terakhir tinggal di sini dokter Syarip Usman belum pernah bergaul dengan warga setempat.
Selain itu, warga juga belum mengetahui kegiatan dia di luar praktek pengobatan karena setiap pekan sering mengadakan pengajian yang jemaahnya dari luar daerah. "Saya tidak bisa menegur mereka karena rumahnya juga tertutup rapat-rapat," katanya.
Dia menambahkan, warga mengetahui dokter Syarip Usman jika pagi dia buka praktek pengobatan di kediamannya, sedangkan sore hari buka praktek di Apotik Banten Farma.
Selama ini, pasien dia cukup banyak bahkan penuh terus dikunjung warga yang berobat. "Sepengetahuan saya dia itu jarang berinteraksi dengan tetangga. Kalau keluar paling ke tempat praktek pengobatan di Apotik Banten Farma itu," katanya.