Jumat 14 May 2010 22:08 WIB

Menteri Jerman Serukan Gereja Promosikan Integrasi dengan Muslim

Muslim Jerman (Illustrasi)
Muslim Jerman (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH--Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere menyeru kepada gereja-gereja di Jerman, 13 April, untuk mempromosikan integrasi dengan Muslim. Seruan itu disampaikan sehari sebelum dialog dengan kelompok Muslim yang disponsori oleh pemerintah.

"Saya sedikit sedih melihat negara melaju ke depan seolah tak peduli. Saya berharap para gereja mau memimpin dialog macam ini," ujar de Maiziere dalam pertemuan dengan para petinggi gereja di Munic. Ia menambahkan, gereja Kristian perlu melakukan upaya lebih ketika bersinggungan dengan Islam.

"Yang dilakukan gereja terlalu sedikit dan negara pun melakukan sangat sedikit," demikian pendapat seorang pakar hukum Jerman, Gerhard Robbers, dalam diskusi tersebut. Ia berkata Muslim tidak sepenuhnya dianggap sebagai warga negara Jerman.

"Ada terlalu banyak kebijakan agama yang menindas," ujar Robbers mengacu pada pelarangan penggunaan Jilbab di sekolah-sekolah Jerman. "Pelarangan semacam itu membuat Muslim tidak benar-benar serius dianggap sebagai warga negara ini."

Robbers juga menuntut memasukan porsi tentang Muslim lebih besar dalam institusi penyiaran di Jerman. Ia menambahkan, komunitas agama Islam harus diakui oleh undang-undang sebagai lembaga resmi seperti halnya gereja-gereja Katholik maupun Protestan.

Pada Senin pekan depan, diskusi putaran kedua memulai Konferensi Islam yang disponsori pula oleh pemerintah Jerman. Diskusi tersebut akan mengangkat isu-isu seputar integrasi Islam.

Dewan Pusat Muslim, lembaga perkumpulan masjid Suni di skala nasional Jerman, Rabu (12/5) kemarin mengatakan mereka tak akan ambil bagian dalam dialog tersebut. Menurut alasan mereka, diskusi itu minim tujuan konkret dan tidak cukup untuk menghadang tren Islamofobia yang tengah marak di benua Eropa, termasuk Jerman.

"Tentu saya menyesalkan itu, Namun saya juga tetap akan bekerja meski tanpa Dewan Pusat Muslim," ujar de Maiziere.

Sebelum dialog digelar, De Maiziere pada keputusan awal juga bertahan untuk tak mengikutsertakan sebuah kelompok Muslim yang dibentuk oleh golongan fundamentalis Turki, Milli Gorus Movement. Kelompok itu pun kini tengah berada dibawah penyelidikan aparat hukum Jerman atas dugaan tindakan suberversif.

"Dalam situasi seperti ini sekarang, saya tidak ingin duduk bersama di satu meja dengan organisasi tersebut dalam situasi seperti ini."

sumber : earth times
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement