REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Singapura dan Malaysia pada 17 hingga 19 Mei mendatang. Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (14/5) mengatakan, sejumlah agenda sudah disiapkan untuk dibahas Kepala Negara bersama PM Singapura dan PM Malaysia.
"Selama di Singapura, Presiden akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam acara 'Leaders Retreat'. Usai acara akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral yang didampingi para menteri," katanya.
Dino menjelaskan, selama pertemuan antarkedua kepala pemerintahan itu, akan dibicarakan berbagai hal di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan serta batas maritim dan kerja sama patroli di Selat Malaka. "Kedua pemimpin juga akan mengkaji ulang kerja sama yang telah dicapai selama ini serta langkah-langkah ke depan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kerja sama tersebut," katanya.
Sementara di Malaysia, Presiden akan menghadiri forum konsultasi Indonesia-Malaysia. Dalam konsultasi tahunan itu, Presiden akan bertemu dengan PM Malaysia Datuk Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak.
"Akan membahas hubungan kerja sama ekonomi, investasi, perdagangan, tenaga kerja dan pariwisata," kata Dino. Pada hari yang sama, kata Dino, Presiden, juga akan menerima kunjungan kehormatan dari Ketua World Islamic Economic Forum, Tun Musa Hitam.
Volume perdagangan RI-Singapura 2009 berjumlah 58,5 miliar dolar Singapura menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 75,17 miliar sebagai akibat krisis ekonomi global. Sementara itu, investasi Singapura di Indonesia pada 2009 menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 4,3 miliar dolar AS,
Angka itu menduduki peringkat pertama realisasi PMA di Indonesia. Sementara pada 2008 investasi Singapura di Indonesia berjumlah 1,48 miliar dolar AS.
Sedangkan volume perdagangan Indonesia-Malaysia 2009 berjumlah 12,50 dolar AS menurun dibandingkan 2008, yaitu 15,35 miliar dolar AS. Sementara itu, investasi Malaysia di Indonesia 2009 berjumlah 129,32 juta dolar AS menduduki peringkat 10 dalam realisasi PMA.