Selasa 18 May 2010 03:33 WIB

Asap Berlalu, Bandara di Inggris Dibuka Lagi

ilustrasi
Foto: AP
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Dua bandara tersibukdi Inggris kembali beroperasi setelah sempat ditutup selama beberapa jam hari ini akibat awan abu vulkanik. Kini pesawat telah kembali lepas landas dari Heathrow dan Gatwick. Namun, penerbangan di kedua bandara masih tunduk pada pembatasan waktu, khususnya Gatwick di mana tidak akan ada pendatang sampai pukul 13.00 waktu setempat.

Meski telah kembali beroperasi, namun peringatan bahaya abu vulkanik di Inggris sampai Selasa. Otoritas lalu lintas udara Inggris, NAT mengatakan Heathrow dan Gatwick masuk pada zona tidak terbang sampai pukul 07.00 setelah ditutup selama hampir sepanjang malam. Pengamat cuaca mengharapkan perubahan arah angin beberapa hari mendatang, yang diharapkan untuk meniup awan dengan kepadatan tinggi dari gunung berapi Eyjafjallajökull Islandia  menjauh dari wilayah Inggris.

Revisi ke zona tidak terbang di bandar udara di bagian utara Inggris seperti Manchester, Liverpool, Leeds, dan Newcastle Bradford juha telah dibuka kembali. Tapi Manchester Airport memperingatkan penumpang untuk menghubungi maskapai sebelum menuju bandara lain karena kontaminasi tersisa abu "dapat membawa gangguan lebih lanjut".

Di bandara Schiphol Amsterdam, larangan terbang masih berlaku.  Keputusan oleh Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) untuk memberlakukan zona tidak terbang dikritik maskapai penerbangan.

Sementara itu pemerintah Jerman mengirim dua penerbangan uji coba pada Ahad (16/5) untuk mengukur kepekatan awan abu, satu dari Jerman Aerospace Center (DLR) dan lainnya dari maskapai terbesar Jerman, Lufthansa.

"Semua data dari kedua penerbangan itu langsung dikirim ke otoritas penerbangan di Inggris, Belanda dan Jerman," kata juru bicara pusat luar angkasa Andreas Schuetz.

Gunung Eyjafjallajokul di Islandia belum benar-benar berhenti mengeluarkan abu vulkanik sejak dua bulan lalu dan sempat melumpuhkan dunia penerbangan tidak hanya di Eropa namun juga berdampak ke seluruh dunia.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement