Selasa 18 May 2010 08:12 WIB

Marzuki Alie: Politik Uang? Sangat tidak Masuk Akal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Sekjen Partai Demokrat (PD) yang juga Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan tidak benar tuduhan dirinya melakukan politik uang dari kalangan tertentu terkait rencana pencalonan sebagai bakal calon ketua umum PD menjelang Kongres PD di Bandung, 21-23 Mei 2010. Marzuki mengatakan hal itu menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Senin sore, di sela-sela acara syukuran atas keberhasilan memperoleh gelar doktor bidang Pemasaran Politik dari Universitas Utara Malaysia di Kedah (7/5).

Menurut dia, sangat tidak masuk akal dirinya melakukan politik uang, karena hingga saat ini dirinya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon ketum PD, serta tidak meminta dukungan untuk dipilih dari para ketua DPD dan DPC PD dari seluruh Indonesia. "Jadi saya telah menghubungi kepada pihak-pihak yang memfitnah saya melakukan politik uang agar mereka menarik pernyataan. Jika hal itu tidak dilakukan, maka saya akan meminta pertanggungjawaban," kata Marzuki.

Dia mengatakan, sejak dirinya bergabung ke PD pada 2003 dan menjabat sekjen (2005-2009) bertekad melaksanakan politik secara bersih, santun dan cerdas sebagaimana dicontohkan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar citra PD tetap baik di mata masyarakat. Marzuki menegaskan, dirinya tidak ingin meminta dukungan kepada para Ketua DPD/DPC, tetapi kalau mereka memberikan amanah kepada dirinya untuk maju sebagai kandidat ketum PD, maka amanah tersebut akan dialksanakan dengan sebaik-baiknya.

Dia mengharapkan, para kandidat atau bakal calon ketum PD agar bersaing secara kesatria dan sehat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika dan demokrasi, sehingga siapa pun yang menang harus didukung semua peserta Kongres dan jajaran PD guna menyatukan langkah memenangkan Pemilu 2014. Pada kesempatan itu, Marzuki berkeinginan bahwa disertasinya berjudul "Pemasaran Politik dan Politik Kepartaian di Indonesia" dapat diterbitkan dalam bentuk buku, sehingga diharapkan menjadi sumbangan bagi kemajuan demokrasi di Indonesia dan bahan penelitian lebih lanjut tentang demokrasi.

Dalam disertasinya dia memaparkan bahwa untuk menjadi sebuah partai besar terutama PD, maka partai harus pro-rakyat yaitu selalu membela kepentingan rakyat banyak. Kata dia, partai harus mampu mereformasi sebagai partai modern dan kuat serta menyatukan tokoh-tokoh, baik tokoh lama maupun baru guna mewujudkan tujuan partai.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement