REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa pagi (18/5), melemah 40 poin ke posisi 9.130/9.140 per dolar AS meski harga saham-saham di bursa dunia menguat.
Pelaku pasar tampak masih ragu-ragu membeli rupiah, sebagian bahkan melepas rupiah sehingga mata uang Indonesia itu tertekan, kata Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga.
Walaupun melemah pada pagi ini, Edwin memperkirakan rupiah akan bergerak menguat siang hingga sore nanti karena sejumlah faktor positif seperti membaiknya pasar saham regional. "Kami optimis rupiah pada sore kalau tidak ada hambatan lain kemungkinan akan menguat hingga posisinya mendekati angka 9.100 per dolar," ucapnya.
Satu hal yang masih menjadi perhatian pelaku pasar, tidak hanya di Indonesia, adalah penangangan terhadap krisis Yunani. Sampai sekarang belum ada bantuan dana baru untuk menyelamatkan Yunani.
Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) menilai lembaga keuangan Uni Eropa sangat lambat dalam memberikan dukungan dana untuk mengatasi krisis yang dikhawatirkan bisa merembet ke negara lain.
Ekspektasi pasar bahwa Indonesia merupakan pasar yang menguntungkan di banding negara lain sekarang ini, akan menjadi faktor positif baik bagi rupiah maupun transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).