REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Seorang gadis kelahiran Lebanon, Rima Fakih, dinobatkan sebagai Miss USA (United States of America) 2010, pada hari Minggu malam (16/5) waktu setempat.
Gadis berusia 24 tahun itu pindah ke Amerika Serikat (AS) bersama kedua orangtuanya saat masih bayi. Dia masuk sekolah Katolik di New York City dan pada tahun 2003 pindah ke Michigan bersama keluarganya. Dia dibesarkan dalam keluarga yang menghormati agama Kristen dan Islam.
Fakih mengatakan kemenangan itu akan membuat citra orang Arab menjadi lebih positif. "Saya kira itu akan membuktikan bahwa orang Arab tidak selalu memisahkan diri mereka, tetapi menyatu dalam budaya Amerika. Itu akan menunjukkan kepada dunia bahwa ada orang Arab yang cantik bukan hanya penampilannya, tetapi juga didalam," katanya.
Seorang blogger konservatif, Debbie Schlusser menuduh Rima Fakih adalah seorang muslim radikal karena dia memiliki nama keluarga yang sama dengan sebagian pejabat Hisbulah, kelompok militan muslim shiite Lebanon.
Sebuah situs pertahanan Yahudi yaitu situs pro-Israel menyebutnya sebagai "masa kegelapan untuk Amerika".
Daniel Pipes, seorang penulis neokonservatif dan mantan penasihat kampanye Presiden Rudi Giuliani mempertanyakan seberapa banyak wanita muslim memenangkan lomba kecantikan. Dia mencatat sekitar lima contoh di tiga negara sejak tahun 2005. Pipes juga menyebut penyelenggara Miss USA yang dimiliki oleh Donald Trump telah menyetujui hal tersebut.
Pemimpin komunitas Arab di daerah asal Rima Fakih di Dearborn, Michigan memuji kemenangan tersebut sebagai tanda dari keberagaman kebudayaan mereka.
Untuk tampilan umum dari wanita Arab yang berada dalam masyarakat konservatif, penampilan Rima Fakih diantara wanita berambut pirang dan bermata biru dari Oklahoma dan Colorado tampaknya sesuai dengan perkataan Imam Hamad yaitu Direktur American-Arab Anti-Discrimination Committee sebagai "bukti kekayaan dari Amerika".
Namun, pada hari Senin sore (17/5), situs pencari Google menerima banyak pengguna mencari dengan kata kunci "rima fakih hezbollah".
Magnus Ranstrop, seorang ilmuwan politisi Swedia serta salah satu ahli mengenai Hisbullah mengatakan hal tersebut sangat menggelikan dan mengatakan Fakih yang keluarganya termasuk dalam agama kristen dan muslim adalah simpatisan Hisbullah.
Dengan gaun yang memperlihatkan belahan dada serta bikini, Ranstrop mengatakan, Rima Fakih akan dihukum cambuk jika ia muncul di kawasan Hisbullah di Beirut, ibukota Lebanon.