REPUBLIKA.CO.ID, BROWNSTOWN TOWNSHIP--Aksi vandalisme mengancam sejumlah masjid di kota Brownstown, Michigan, Amerika Serikat. Mencegah kejadian makin meluas dan memancing kekisruhan, Biro Penyelidik federal (FBI) turun tangan melakukan penyelidikan terbuka.
"FBI merespons dengan melakukan pengkajian atas persoalan ini. Kami terus menggali maksud dan motivasi tindakan ini," kata Sandra R Berchtold, juru bicara kantor FBI Detroit, dalam sebuah pernyataan tertulis.
Menurutnya, FBI dan Departemen Kehakiman mempertimbangkan perusakan dan tindakan lainnya yang termotivasi oleh ras, agama, atau asal seseorang sebagai sebuah pelanggaran serius. "Itu sebabnya kami akan menyelidiki dan mengejar kasus-kasus yang mendapat perhatian pengadilan federal ini," katanya.
Wakil Kepala Polisi Brownstown, Robert Mathews mengatakan kerusakan belum mengarah pada sebuah kejahatan rasial. Jendela-jendela rusak dan pintu Masjid Umar bin Khattab hancur akibat dua kali aksi perusakan pada tanggal 9 Mei dan 15 Mei.
Dalam siaran tertulisnya, Council on American-Islamic Relations (CAIR) Michigan mengatakan prihatin dengan dua kejadian yang terjadi dalam sepekan itu. Direktur kelompok itu, Dawud Walid, menyatakan ancaman terhadap masjid telah meningkat baru-baru ini sejak kejadian bom gagal di Times Square, New York.
Polisi Brownstown meningkatkan patroli di masjid-masjid di kota ini menyusul serangkaian ancaman yang dikeluarkan sebuah kelompok tak dikenal.