REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Pejuang Taliban kembali membuat repot pasukan sekutu di Afghanistan. Taliban menyerang Pangkalan Nato di Bagram, Afghanistan Utara. Tujuh gerilyawan Taliban tewas dan sedikitnya lima tentara NATO cedera dalam bentrokan itu.
Taliban mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu dan mengatakan 20 pelaku bom bunuh diri ikut ambil bagian dalam serangan tersebut, yang dimulai sejak Selasa malam. ''Tujuh gerilyawan telah tewas dalam serangan di Bagram yang melibatkan roket, senjata-senjata ringan, dan granat,'' kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO dalam pernyataannya. ''Lima anggota petugas kami terluka,'' tambahnya.
Zabihullah Mujahid, juru bicara pemimpin Taliban, mengatakan kepada AFP bahwa duapuluh pelaku pemboman bunuh diri Taliban menyerang pangkalan Bagram. ''Empat pelaku pemboman bunuh diri mengaktifkan sabuk peledak mereka dan pertempuran terus berlangsung di pangkalan tersebut,'' kata Mujahid.
Bagram, sekitar 60 kilometer utara Kabul, adalah pangkalan udara besar NATO. Pasukan internasional juga memiliki sebuah penjara di dalam pangkalan itu, yang dibentuk menyusul jatuhnya rezim Taliban pada akhir 2001. Serangan Rabu itu terjadi setelah serangan-serangan Selasa yang menewaskan delapan serdadu NATO.
Satu serangan bom mobil diakui oleh Taliban menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk enam tentara-lima tentara Amerika Serikat dan seorang prajurit Kanada. NATO mengatakan, dua tentara lainnya juga tewas di selatan Afghanistan, Selasa. Seorang karena ledakan bom buatan Taliban dan lainnya tewas akibat terjangan senjata api.
Sedikitnya 210 tentara NATO, 130 di antaranya berasal dari Amerika Serikat, tewas dalam perang selama tahun ini. Jumlah korban tewas terbesar itu terjadi pada kurun Januari-Mei.