Kamis 20 May 2010 06:57 WIB

Anas: Saya Sudah Berdiri di Kotak Penalti

Anas Urbaningrum
Foto: fajar
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID,BaANDUNG--Anas Urbaningrum mengklaim sudah berdiri paling depan di "kotak penalti" untuk selanjutnya mencetak gol kemenangan pemilihan Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada Kongres II Partai Demokrat di Bandung, 21-23 Mei 2010. "Dukungan makin kuat dan semakin riil, ibarat bermain sepak bola saya sudah berada di kotak penalti dan tinggal mencetak gol kemenangan," kata Anas Urbaningrum di sela-sela peluncuran bukunya "Revolusi Sunyi" di Bandung, Rabu.

Namun demikian, ia enggan merinci berapa suara DPD Partai Demokrat yang sudah sepakat mendukungnya pada kongres yang akan digelar di kawasan Kota Baru Parahyangan di Padalarang Kabupaten Bandung Barat itu. Anas menyebutkan dengan dukungan yang makin mengkristal dan makin kokoh, ia optimis siap bisa mengatasi calon ketua umum yang lainnya yakni Andi Mallarangeng dan Marzuki Ali. "Saya tidak akan mengklaim jumlah DPD, namun yang jelas mereka akan melakukannya untuk saya di kongres nanti," katanya.

Terkait kemungkinan munculnya mekanisme pemilihan pucuk pimpinan Partai Demokrat dilakukan secara aklamasi karena dianggap hanya ada satu calon yang memenuhi kriteria, menurut Anas tidak menjadi soal dan dirinya siap mengikuti pemilihan apapun sesuai dengan keputusan kongres. "Mau melalui voting suara maupun aklamasi tidak menjadi soal sama saja, apalagi aklamasi menunjuk Anas jadi Ketua Umum-nya, nggak masalah," kata pria kelahiran Blitar 15 Juli 1969 itu.

Menurut Anas ia tidak mempersoalkan kemungkinan adanya pemilihan secara aklamasi bila memang dikehendaki oleh forum kongres. Ia menyatakan siap mengikuti proses seleksi untuk menetapkan kader yang layak untuk memimpin Partai Demokrat. Ia menyatakan sangat siap bila harus ditetapkan melalui pemilihan atau voting. "Bila lebih dari satu kader yang memenuhi kriteria, yah harus dilakukan pemungutan suara. Tidak ada cara lain," katanya.

Sementara itu terkait kemungkinan adanya perubahan AD/ ART Partai Demokrat pada kongres mendatang, menurut Anas hal itu sebuah hal yang wajar. Bahkan ia mendorong adanya perubahan dan melengkapi AD/ ART Partai Demokrat. "Semua yang masuk dan dibahas dalam kongres semuanya berupa draf, termasuk kemungkinan perubahan AD/ ART juga memungkinkan di kongres, dan saya mendorongnya," kata Anas.

Terkait persaingannya dengan dua kandidat lainnya yang santer Andi Mallarangeng dan Marzuki Ali, menurut Anas berlangsung alamiah. Namun ketika dimintai komentarnya terkait posisi dukungan untuk kedua pesaingnya, Andi Mallarangeng dan Marsuki Ali ia mengaku masih unggul. "Mungkin dia masih di lapangan tengah," pungkasnya.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement