REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 50 orang warga negara Indonesia belum direlokasi dari daerah rawan konflik di Thailand, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Tengku Faizasyah, di Jakarta, Kamis (20/5). Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan sudah merelokasi 300 orang WNI yang terdiri dari pegawai kedutaan kaum profesional dan WNI yang menikah dengan orang lokal, dari tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan lokasi bentrok ke daerah Wat Arun yang lebih aman.
"Ada 50 orang yang belum dipindahkan karena akses yang sulit. Kebanyakan dari mereka adalah pegawai kedutaan," kata Faiza. Kemlu hingga kini,lanjut dia, masih mengadakan kontak dengan para WNI tersebut sedangkan masalah relokasi itu tergantung pihak KBRI dan polisi setempat dalam memutuskan waktu yang tepat untuk memindahkan mereka.
Dia mengatakan, lokasi KBRI di Bangkok memang kurang menguntungkan di masa krisis karena hanya berjarak satu kilometer dari lokasi demo kelompok kaus merah. Namun operasional KBRI, yang sudah dipindahkan sementara ke Hotel Mercure terletak jauh dari daerah konflik, dipastikan tetap berjalan seperti biasa.
Ditanya mengenai rencana pemulangan WNI jika keadaan di Thailand semakin memanas, Faizasyah menjawab, hingga saat ini pemerintah belum memikirkan opsi itu. "Selama relokasi bisa memastikan keselamatan WNI disana maka tidak perlu ada opsi pemulangan," katanya.