Jumat 21 May 2010 05:20 WIB

Marzuki Alie: Pemungutan Suara Secara E-Voting tidak Tepat

Rep: dri/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah masalah ketertutupan pelaksanaan Kongres II Partai Demokrat, kini muncul polemik atas rencana aplikasi pemilihan secara elektronik (e-voting). Tidak semua bakal calon Ketua Umum Partai Demokrat menyetujui mekanisme e-voting dalam proses pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2015. “Dari maknanya saja (fungsi e-voting) sudah tidak tepat,” kata bakal calon Ketua Umum Partai Demokrat, Marzuki Alie kepada wartawan, Kamis (20/5).

Marzuki menyatakan, kongres perlu memahami dulu fungsi pemanfaatan e-voting sebelum menerapkannya. Menurut Marzuki, e-voting lebih tepat digunakan untuk proses pemungutan suara dengan jumlah pemilih yang sangat banyak. Dalam konteks Kongres II Partai Demokrat yang jumlahnya pemilihnya hanya sekitar 500 orang, kata Marzuki, perhitungan secara manual tidak akan memakan banyak waktu. “Kalau jumlah orang sedikit, e-voting itu tidak menunjukkan suatu hal yang maju,” kata Marzuki.

Marzuki juga menyoal jaminan keamanan dari perangkat lunak e-voting. Marzuki belum yakin apakah e-voting dapat memberikan jaminan pelaksanaan pemungutan suara akan berlangsung langsung, umum, bebas dan rahasia (luber). Menurut Marzuki, panitia harus menguji dulu jaminan Luber dari perangkat lunak e-voting.

Senada dengan Marzuki, Ketua Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Achmad Mubarok, menyatakan, sistem e-voting cukup dijadikan alat uji coba dalam kongres nanti. Menurut Mubarok, belum ada jaminan kerahasiaan dari sistem e-voting ini. “Sistem komputer itu bisa diakali, bisa dibobol. Daripada menimbulkan kecurigaan lebih baik sistem manual saja,” tambah Mubarok.

Dihubungi terpisah, anggota Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Benny K Harman, penggunaan ­e-voting  harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan peserta kongres. Benny juga meminta jaminan penerapan e-voting bisa menjaga prinsip Luber dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat. “Ini (e-voting)  belum jadi keputusan,” ujar Benny.  

Sementara itu, I Wayan Gunarsa yang merupakan anggota Tim Pemenangan Andi Mallarangeng, menyatakan pihaknya siap menggunakan mekanisme apapun dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat nanti. Pihak Andi Mallarangeng, kata Gunarsa, akan menunggu keputusan peserta kongres terkait rencana penggunaan sistem e-voting. “Dengan apapun kita siap, e-voting, voting terbuka atau tertutup kita siap,” tegas Gunarsa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement