REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Jelang final Liga Champions, striker Bayern Muenchen, Ivica Olic, membuat pengakuan mengejutkan; Dirinya adalah penggemar Inter Milan. Olic punya kisah masa lalu yang membuatnya sulit melupakan klub asal kota Milan itu.
Olic pernah mengikuti tes di Inter dan sudah akan dikontrak sebagai pemain. Namun Olic sendiri yang memutuskan tidak jadi bergabung dengan skuat 'La Beneamata'.
"Sewaktu berusia 17 tahun, saya mengikuti tes selama sepekan di Pinetina (markas latihan Inter) pada tahun 1998. Pelatih saat itu adalah Luigi Simoni dan penyerang Inter adalah idola saya, Ronaldo dan Alvaro Recoba," kenang Olic seperti diberitakan La Repubblica, Jumat (21/5).
Olic mengaku sulit melupakan masa itu karena masih berusia belia dan datang dari klub divisi dua Kroasia, NK Marsonia, tapi bisa merumput bersama pemain idolanya. Pemain yang sekarang berusia 30 tahun ini mengaku tampil bagus saat latihan.
Olic juga menyimpan foto Ronaldo dan para pemain Inter lain. Ia juga mengingat saat ia bertandem dengan Recoba di laga ujicoba melawan Iran. Recoba menceploskan banyak gol, sedang ia menyumbang satu.
Simoni kepincut dan memberikan lampu hijau untuk pembelian dirinya. Inter hanya perlu membereskan beberapa klausul kontrak. Namun, kata Olic, ia berubah pendirian. Ia merasa lebih baik bergabung dengan tim 'biasa' tapi punya kesempatan lebih banyak untuk berkembang dibandingkan memperkuat tim bertabur bintang sekelas Inter.
Direktur Olahraga Inter saat itu, Sandro Mazzola, menahan kepergiannya. Namun Olic tetap pada keputusannya untuk bergabung dengan Hertha Berlin.
"Mazzola adalah seorang gentleman sejati. Saat itu dia berkata 'Pergilah, tapi saat kamu berhasil, jangan lupakan kami'. Sejak saat itu aku menjadi penggemar Inter," ungkap Olic.
Sempat tak bersinar setelah melepas Inter
Keputusan Olic ternyata salah. Ia tidak punya kesempatan bermain selama dua musim di Hertha. Olic pun memutuskan kembali ke NK Marsonia pada tahun 2000. Berturut-turut ia memperkuat NK Zagreb, Dinamo Zagreb, dan CSKA Moskwa, sebelum hengkang ke Hamburg SV di tahun 2007.
Januari 2009, Olic membuat keputusan penting dengan menandatangani kontrak bersama Muenchen selama tiga tahun. Olic pindah dari Hamburg pada Juli 2009 dengan status bebas transfer.
Awalnya Olic hanya diposisikan menjadi penopang Mario Gomez, Luca Toni, dan Miroslav Klose. Gomez, pembelian termahal Muenchen musim ini sebesar 30 juta euro, gagal bersinar dibekap cedera. Miroslav Klose bernasib serupa. Sementara, Luca Toni tidak cocok dengan pelatih Louis van Gaal.
Jadilah Olic menjadi pilihan utama bersama penyerang belia Thomas Mueller. Pilihan Van Gaal tidak salah karena Olic membuktikan kemampuannya. Dari 29 laga di Bundesliga, Olic mencetak 11 gol dan membuat enam assist. Di Liga Champions, Olic telah mencetak tujuh gol dan hanya terpaut satu gol dengan top skor sementara, Lionel Messi.
Jika mencetak satu gol di final nanti, ia akan menjadi top skor bersama Messi. Namun jika mampu menjebol gawang Julio Cesar dua kali, Olic bakal meraih gelar itu sendirian.
Di Santiago Barnabeu, Madrid, pemain berpostur 1,82 meter ini berjanji akan menorehkan sejarah, mencetak gol ke gawang tim idolanya dan mempersembahkan gelar juara Liga Champions bagi Muenchen.