REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Tak selamanya guru menang dari muridnya. Inilah yang terjadi saat Inter Milan unggul 2-0 atas Bayern Muenchen di laga final Liga Champions, Ahad dinihari WIB (23/5) di Santiago Bernabeu, Madrid. Inter pun sukses meraih gelar juara Liga Champions kali ketiga.
Inter terakhir menjadi juara pada 1963/1964 dan 1964/1965. Arsitek Inter, Jose Mourinho menunjukkan diri sebagai 'the special one'. Ia yang merupakan asisten Louis van Gaal, pelatih Muenchen, saat di Barcelona, justru mampu mempecundangi 'guru'-nya.
Dua gol kemenangan Inter dicetak oleh striker asal Argentina, Diego Milito menit ke-34 dan 70. Ini merupakan gol keenam Milito di ajang Liga Champions musim ini dalam 11 pertandingan.
Selain antara Mourinho dan Van Gaal, partai final ini juga merupakan duel sesama Belanda di lini tengah, Wesley Sneijer (Inter) dan Arjen Robben (Muenchen). Keduanya memperlihatkan penampilan menawan untuk memimpin rekan-rekannya dalam melakukan serangan.
Inter juga sukses mengawinkan gelar Seri A Liga Italia dengan Coppa Italia, dan kini Liga Champions. Inter pun menjadi klub yang berhasil meraih treble musim ini.
Hanya ada lima klub, sebelum Inter, yang masuk dalam kelompok elite ini. Mereka adalah Glasgow Celtic (1967), Ajax Amsterdam (1972), PSV Eindhoven (1988), Manchester United (1999), dan Barcelona (2009).