REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA - Tutty Alawiyah AS melihat sosok Alamarhumah Hasri Ainun Habibie sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dan berdaya juang tinggi. Beliau akan langsung bertindak jika menemui permasalahan sosial.
"Dalam segi sosial beliau memang sangat peduli dan langsung action. Beliau menghimpun semua itu dengan penuh keikhlasan, daya juangnya pun sangat tinggi," ujar mantan Menteri Negara Peranan Wanita pada Kebinet Reformasi Pembangunan itu, di rumah duka, Ahad (23/05). Tutty mengenal secara dekat Ibu Ainun sejak menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI).
Dalam kenangan Tutty, Ibu Ainun merupakan sosok yang bersahaja. Pengetahuannya pun luas sehingga dapat berkomunikasi atau berdiskusi tentang beragam topik. Mulai dari pembicaraan masalah perempuan, masalah politik, hingga ke masalah sosial.
"Dulu waktu ada acara kedutaan dan beliau datang. Dengan Ibu Ainun kita bisa cerita banyak tentang kepedulian perempuan dan menyangkut umat juga, disesuaikan tempat negara yang kita berada disitu. Jadi beliau cerdas dalam pemahaman seperti itu," kenangnya.
Sebagai ibu negara pun, Tutty menilai Ibu Ainun sebagai pendamping lahir batin bagi Bapak Habibie. Mereka selalu bisa saling berbagi ide. "Mereka berdua memang ideal," ujarnya. Bahkan sesuai dengan apa yang dia dengar, Bapak Habibie selalu memperhatikan kesehatan Ibu Ainun dan selalu menjadi pendamping setia.
Meskipun demikian, Ibu Ainun selalu memisahkan antara masalah keluarga dan negara. Namun bukan berarti beliau tidak mengetahui tentang masalah-masalah pemerintahan. Apalagi ketika menjadi ibu negara, Indonesia sedang memasuki proses awal reformasi. Demo-demo yang terjadi sangat luar biasa.
Dalam kondisi itu, menurut Tutty, Ibu Ainun paham bahwa Bapak Habibie mampu menyelesaikan semuanya. "Beliau sangat suppo. Mungkin karena kesetiaan itu, Pak Habibie bisa tenang," katanya.