REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO--Meski menampik tudingan keterlibatanya atas kerusuhan di halaman Gedung DPRD Mojokerto, KH Achmad Dimyati Rosyid atau Gus Dim, bacabup yang gagal berlaga dalam Pemilukada Kabupaten Mojokerto, dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menyiapkan lima pengacara untuk pembelaan para tersangka kerusuhan
Gus Dim menjelaskan, penyiapan pengacara itu, bukan merupakan penguatan asumsi jika para pelaku kerusuhan adalah massa pendukungnya. Namun, lebih karena pertimbangan kemanusiaan. "Meskipun itu bukan pendukung saya, namun karena rasa kemanusiaan, saya siap memberikan pembelaan," ungkap Gus Dim, Ahad.
Ia menegaskan, selama ini ia tak pernah memimpin rapat untuk merencanakan aksi. Dia menyesalkan masyarakat menuduhnya sebagai penggerak aksi anarkhis tersebut. "Tolonglah. Jangan kambinghitamkan saya. Saya ihklas kok tidak diloloskan KPU dalam Pemilukada," kata Gus Dim.
Gus Dim menjelaskan, jika berniat melakukan aksi anarkis, bisa saja dia melakukan penyerangan saat pengumuman penetapan calon pada 13 April lalu. Saat itu ratusan massa pendukung Gus Dim mengepung kantor KPU Kabupaten Mojokerto di Jl RA Basuni, Sooko, hingga dinihari. Sedangkan, personel kepolisian yang menjaga KPU, hanya berjumlah puluhan.
"Kalau waktu itu saya instruksikan merusak, maka KPU akan hancur. Tapi, karena saya bukan pengikut mazhab anarkis, maka saya tidak mau melakukan perusakan," tegasnya. Gus Dim tak kenal dengan LSM LPR (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), massa yang melakukan aksi. "Sama sekali saya tidak kenal. Karena saya lebih mengedepankan hukum. Saya hormat sekali dengan polisi," pungkasnya.