REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Sementara di banyak negara berlomba-lomba membatasi kemerdekaan perokok, di Filipina mereka mempunyai "pendukung" baru. Presiden Filipina terpilih, Benigno "Noynoy" Aquino pada hari Senin menolak permintaan untuk berhenti merokok. Ia berdalih, kebiasaan itu akan membantunya mengatasi tekanan berat posisi barunya.
"Saya akan selalu bekerja di bawah banyak tekanan. Apakah saya harus menambah tekanan yang tidak perlu? Mungkin itu bahkan dapat mempengaruhi keputusan saya pada apa yang harus saya lakukan," kata Aquino wartawan. Ia mengakui banyak LSM kesehatan yang memintanya berhenti merokok.
Bujangan 50 tahun mengakui bahwa berhenti merokok akan baik untuk kesehatan dan ia dimaksudkan menghentikan kebiasaan itu suatu saat. Namun dia mengatakan jika berhenti sekarang maka dirinya akan tambah 'stres' dalam hidupnya. "Selama saya mengikuti peraturan merokok dan tidak mengganggu siapa pun, maka saya bebas untuk merokok. Ini adalah salah satu dari beberapa kebebasan saya yang tersisa," katanya.
Di satu sisi, Noynoy menjanjikan perdamaian di wilayah Mindanao yang selama ini terus bergolak. Di sisi lain, ia tampaknya harus mempersiapkan "perang" dengan aktivis anti-rokok.