REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan ibu negara, almarhumah Hasri Ainun Habibie semasa hidupnya, memiliki cita-cita mulia untuk membantu sesama dengan memasyarakatkan donor mata. Sekretaris Jenderal Yayasan Bank Mata, Untung Widodo yang ditemui di rumah keluarga Habibie Jl. Patra Kuningan XIII, Jakarta, Senin, mengatakan ibu Ainun ingin agar donor mata lebih membudaya, seperti halnya donor darah. "Hingga akhir sisa hidupnya bu Ainun masih mengurus Yayasan Bank Mata dan beliau ingin meningkatkan keinginan mendonor di masyarakat. Beliau juga ingin agar aturan donor ini agar dibuat tidak terlalu kaku," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini jumlah calon pendonor kornea mata yang tercatat di Bak Mata sekitar 15 ribu orang. Untung juga mengatakan, semasa hidupnya Ainun Habibie yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Bank Mata periode 2005-2010 ini, pernah menyampaikan keinginan pribadinya untuk mendonorkan kornea matanya.
"Secara pribadi beliau pernah bilang ingin mendonorkan matanya," katanya.
Selain memasyarakatkan donor mata, Untung mengatakan cita-cita Ainun Habibie yang lain adalah mendirikan klinik mata. Bangunan yang akan digunakan sebagai klinik telah siap, yakni di kawasan Bogor, namun fasilitas yang dibutuhkan belum lengkap sehingga untuk sementara digunakan untuk kegiatan bakti sosial, jelasnya.
Untung berharap agar cita-cita dari Ainun Habibie ini dapat diwujudkan dengan dukungan dari semua pihak.
Sementara itu, menjelang sore hari, pelayat terus berdatangan di rumah duka. Mereka turut mengikuti pengajian yang diselenggarakan keluarga almarhumah.
Di sisi lain, kiriman karangan bunga ucapan belasungkawa terus berdatangan di rumah duka. Karangan bunga yang baru tiba diantaranya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur DKI Fauzi Bowo dan wakilnya Prijanto. Karangan bunga diletakkan berjajar di sepanjang jalan disekitar rumah duka, diantaranya berasal dari Wakil Presiden RI Boediono, Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, Menlu Marty Natalegawa, Menbudpar Jero Wacik, dan Menkumham Patrialis Akbar.