REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani berpamitan di lembaga yang pernah dipimpinnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam sebuah acara perpisahan di Jakarta, Selasa (25/5).
"Hari ini saya mohon pamit, apa yang dilakukan lima tahun yang lalu (adalah) pengalaman yang berharga di Bappenas, tapi pada saat yang sama memohon maaf karena sebagai manusia melekat didalamnya kesalahan dan kekurangan, tentu kesalahan dan kekurangan itu saya mohon maaf, saya tidak punya niat yang buruk," kata Sri.
Sebelum menyampaikan kalimat perpisahannya itu, Inspektur Utama Bappenas Bagus Rumbogo memintanya tertawa dan berkeringat saat memberikan sambutan perpisahan itu. "Sesuai dengan nasehat Pak Gesang, prinsipnya 2 G, guyu (tertawa) dan gemberobyos (berkeringat)," kata Bagus disambut tawa hadirin.
Bagus menjelaskan, guyu dan gembeobyos adalah bekerja dengan tetap riang gembira dan berkeringat atau berolahraga selalu untuk menjaga kesehatan. "Sehingga nanti pulang ke negeri kita ini sehat dan tersenyum dan lebih muda 12 tahun," katanya, kembali disambut tawa.
Ia menambahkan, Sri Mulyani berhak digelari K3. "Kene, Kono Konco, yang artinya dimana-mana teman," katanya.
Sementara itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Salsiah Alisjahbana yang menyampaikan sambutan pertama memuji Sri Mulyani dan pencapaiannya. "Saya mengapresiasi kepemimpinan Bu Ani yang sangat terasa," katanya.
Ia mengaku, saat mewakili Sri Mulyani dalam forum-forum Internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, Armida melihat Indonesia sangat dihargai dunia.
Armida berharap hubungan Bappenas dengan Sri Mulyani semakin akrab, karena Bappenas adalah lembaga pemerintah yang erat hubungannya dengan para mitra pembangunan termasuk Bank Dunia yang akan dipimpin Sri.