REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam pidato pada pemakaman mantan Ibu Negara, Hasri Ainun Habibie, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Ibu Ainun merupakan tokoh wanita Indonesia terbaik. Selain itu, Presiden menilai Ibu Ainun penuh kasih, pejuang kemanusiaan yang tulus, serta ibu dari sebuah keluarga panutan.

''Beliau telah mendampingi Presiden Republik Indonesia Ketiga, Bapak Prof Dr Bacharuddin Jusuf Habibie, dalam menunaikan tugas-tugas kenegaraan yang sangat berat,'' kata Presiden, di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Selasa (25/5). Tugas kenegaraan yang berat itu yakni ketika Indonesia diguncang krisis 1998-1999.

Presiden mengatakan, sepanjang hidupnya, Ibu Ainun telah menunjukkan dharma bakti terbaiknya dengan penuh ketulusan. Ibu Ainun hingga akhir hayatnya adalah Ketua Umum Perhimpunan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan Pengurus Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Bimbing Terpadu (YAAB-ORBIT). ''Dedikasi yang tak berkesudahan kepada nilai-nilai kemanusiaan menjadi bukti nyata keteladanan almarhumah,'' ucapnya.

Atas pengabdian dan jasa-jasa beliau yang luhur dan mulia, pemerintah menganugerahi Ibu Ainun dengan Bintang Republik Indonesia Adipradana dan Bintang Mahaputra Adipurna. ''Kepergian almarhumah, sungguh menimbulkan duka cita yang mendalam bagi kita semua. Namun, pengabdian beliau kepada nilai-nilai kemanusiaan akan senantiasa tinggal bersama kita,'' ujar Presiden seraya mengajak bangsa Indonesia melanjutkan cita-cita almarhumah dengan tindakan nyata dalam berbagai aksi kemanusiaan yang bersifat universal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika