Rabu 26 May 2010 18:26 WIB

Meneladani Muslim Peru Memerangi Kemiskinan

Red: irf
Tanpa memandang latar belakang agama, kaum miskin di Peru mendapat perhatian dari Muslimin setempat.
Tanpa memandang latar belakang agama, kaum miskin di Peru mendapat perhatian dari Muslimin setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA--Fakta menggembirakan melingkupi kawasan Amerika Latin. Seperti diungkapkan Paulo Daniel Farah, seorang pakar Islam dari Universitas Sao Paolo, Brazil, pascaperistiwa 11 September, di wilayah tersebut sedang terjadi gelombang penguatan agama Islam. Sejumlah data mendukung pernyataan itu.

Diketahui, di tiap negara di Amerika Latin, terdapat konsentrasi umat Muslim dalam jumlah signifikan. Diperkirakan, secara keseluruhan terdapat sekitar enam juta jiwa penganut Muslim. Brasil merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar, atau sebanyak 1,5 juta jiwa. Diikuti oleh Argentina dengan 900 ribu jiwa umat Islam serta Venezuela sekitar 700 ribu.

Di beberapa negara lain, agama Islam memang hanya dianut oleh sekian ribu penduduk. Mereka terdiri atas imigran asal Timur Tengah, Afrika, atau Asia Barat, serta penduduk lokal yang menjadi mualaf. Tapi, dari waktu ke waktu, jumlah warga Muslim terus bertambah dan Islam berkembang pesat.

Geliat itu berlangsung tak hanya di kota-kota besar, bahkan hingga ke daerah pedesaan maupun pedalaman. Kendati minoritas, umat Islam mampu memberikan pengaruh luas di masyarakat. Kiprah mereka merambah ke berbagai bidang. Peru merupakan contoh terbaik. Di sana, umat Muslim begitu dikagumi, terutama dalam keterampilan mendesain bangunan. Beberapa gedung dan bangunan indah di negara itu berarsitektur Islam.