Kamis 27 May 2010 06:58 WIB

Persipura: Selamat Arema!

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Arema merayakan kemenangan.
Para pemain Arema merayakan kemenangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- "Selamat untuk Arema Indonesia. Mereka telah melewati musim ini dengan baik hingga berhasil menjadi juara," demikian pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, saat dihubungi Republika seusai laga Arema Indonesia versus PSPS Pekanbaru, Rabu (26/5).

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Rabu ini berakhir dengan skor imbang 1-1. Tambahan satu poin sudah cukup bagi Arema untuk mengunci gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010.

Perolehan nilai Arema menjadi 70 sehingga tidak terkejar lagi oleh pesaing terdekatnya, Persipura. Persipura mengantongi nilai 66 dan hanya menyisakan satu laga menghadapi Persiwa. Sedangkan Arema masih akan melawan Persija di laga pamungkas akhir pekan ini.

Arema layak berterima kasih terhadap striker timnas Singapura, Noh Alam Shah. Alam mencetak gol bagi Arema di menit ke-39 memanfaatkan umpan rekannya sesama pemain timnas Singapura, Muhammad Ridhuan. Walau PSPS mampu membalas di awal babak kedua lewat sepakan Herman Dzumafo dari titik putih, Arema berhasil mempertahankan skor imbang hingga laga usai.

"Kami sangat gembira karena ini adalah gelar pertama di Liga Super. Apalagi karena pertandingan tadi berjalan sangat menegangkan bagi kami," ucap Liestiadi, asisten pelatih Arema.

Tim asal kota Malang ini harus menunggu selama 17 tahun untuk kembali tampil sebagai yang terbaik di kompetisi sepak bola tanah air. Klub berjuluk Singo Edan ini terakhir kali menjadi juara di era kompetisi Galatama pada musim 1992/1993. Saat itu, Arema menggunakan jasa pelatih M Basri dan Gusnul Yakin dan menempati posisi teratas klasemen dari 17 peserta. Musim berikutnya, yang merupakan musim terakhir Galatama, Singo Edan hanya mampu menempati posisi enam klasemen.

Saat Galatama dilebur dengan kompetisi perserikatan pada musim 1994/1995, Arema tetap bertahan di posisi enam. Setelah itu prestasi Arema tidak kunjung membaik. Arema bahkan pernah terdegradasi ke Divisi Satu pada tahun 2003. Beruntung Benny Dolo mampu membawa Arema promosi ke Divisi Utama tahun berikutnya.

Pada tahun 2005 dan 2006, masih di bawah polesan Benny Dolo, Arema Indonesia hanya sampai ke babak delapan besar Liga Indonesia. Namun Benny mempersembahkan gelar lain yang cukup bergengsi, yaitu Copa Indonesia 2005 dan 2006.

Mendatangkan pelatih yang tepat

Di musim pertama Liga Super Indonesia, Arema hanya mampu finis di posisi ke-10. Singo Edan diasuh Bambang Nurdiansyah yang kemudian digantikan Gusnul Yakin hingga musim berakhir.

Musim ini, manajemen Arema menarik pelatih Robert Rene Albert. Pelatih asal Belanda ini meracik tim dengan tepat. Perpaduan pemain asing dan pemain lokal berusia muda membuat Arema bermain stabil sepanjang musim. Singo Edan meraih 22 kemenangan, empat hasil imbang, dan hanya tujuh kali kalah dari 33 laga.

Aremania, kelompok suporter Arema, sudah melakukan konvoi keliling kota Malang. Jumlah lebih besar akan datang ke Jakarta akhir pekan ini untuk melakukan perayaan juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat menghadapi Persija. Menurut koordinator wilayah Aremania Jabodetabek, Heri Cahyono, akan ada 20 ribu Aremania berkumpul.

"Pesta lebih besar akan digelar di kota Malang saat para pemain pulang. Kami dari Aremania Jabodetabek juga akan mengirimkan perwakilan untuk merayakan kemenangan di Malang," ujar Heri. Selamat Arema!

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement