Kamis 27 May 2010 07:04 WIB

BSBI Cermati Dugaan Suap Pencetakan Uang

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Supervisi Bank Indonesia ikut mencermati kasus dugaan suap pencetakan uang kertas nominal Rp 100 ribu yang melibatkan dua oknum BI. Anggota BSBI, Rama Pratama, megatakan terus mencermati perkembangan arah kasus.

''BSBI memerhatikan kasus ini,'' kata Rama, Rabu (26/5). Menurutnya, BSBI secara undang-undang bisa proaktif mencari data dan meminta informasi terkait dugaan keterlibatan dua pegawai BI berinisial S dan M pada saat proses negosiasi pencetakan berlangsung tahun 1999.

''BSBI bisa saja mengagendakan pertemuan dengan direktorat terkait,'' katanya. Saat ini BSBI terus melakukan rapat internal penyusunan program pengawasan BI ke depan. Salah satu fokus utama BSBI adalah pengawasan yang lebih antisipatif untuk perbaikan BI ke depan.

Dugaan suap dua pegawai tinggi BI dalam pencetakan uang kertas diungkap harian Australia, The Age, karena melibatkan anak perusahaan Bank Sentral Australia. The Age memberitakan berdasarkan sumber yang dirahasiakan, ada oknum bernama Radius Christanto, yang meminta komisi sebesar 1,3 juta dolar AS. Komisi ini ia bagi ke dua oknum BI berinisial S dan M.

sumber : Stevy Maradona
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement