REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Baru beberap jam lalu, strategi baru Presiden Amerika, Barack Obama, terkait pertahanan dan keamanan diumumkan. Satu poin penting yang termuat dalam strategi itu adalah Obama menekankan, dalam sistem keamanan terbaru ini, Amerika tidak lagi 'memusuhi' Islam. Pernyataan ini dikemukakan oleh Penasihat Kontrateroris Obama, John Brennan.
Pendekatan ini sangat jauh berbeda dengan strategi presiden AS sebelumnya, George W Bush, yang sangat nyata terlihat memojokkan Islam. Bush juga menghalalkan pendekatan pre-emptif atau menyerang sebuah negara yang hanya dilandasi prasangka. Pendekatan ini tidak dipakai Obama.
"Kami tidak pernah, dan tidak akan pernah berperang dengan Islam," tutur Brennan. Strategi ini dinyatakan tegas terkait dengan posisi AS yang, kata dia, saat ini sedang berperang melawan Alqaidah dan jaringannya.
Brennan yang menyampaikan hal itu di Center for Strategic and International Studies, Washington itu menjelaskan bahwa presiden pendahulunya, Bush, memang telah membuat AS menjadi buruk di mata dunia Islam. Pendekatan diplomasi 'cowboy' model Bush, kata dia, bakal ditinggalkan oleh Obama.
Peperangan melawan terorisme, menurut dia, akan lebih difokuskan pada penganamanan dalam negeri. Ini mengingat aksi-aksi terorisme di AS mulai banyak melibatkan warga setempat. Strategi ini merupakan frase baru bagi AS dalam menjalankan kampanye antiterorisme.