REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO--Mobil Cepu Limited (MCL) memulai tender proyek Full Field Development (FFD) migas Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim, yang didalamnya meliputi sejumlah item proyek. "Proses tender FFD yang terdiri dari sejumlah proyek migas sedang berlangsung dan dalam menentukan pemenang tender akan melibatkan berbagai pihak," kata Eskternal Relation MCL, Deddy Afidick, Minggu.
Deddy tidak menyebutkan, jadwal pelaksanaan tender, namun sejumlah proyek migas Blok Cepu yang disebut FFD tersebut, merupakan fasilitas produksi untuk produksi puncak atau penuh minyak di Blok Cepu sebesar 165 kilomter. Sesuai jadwal produksi puncak Blok Cepu tersebut, sesuai skenario baru bisa direalisasikan pada tahun 2013. "Ya semoga saja proses tender berjalan lancar," katanya.
Dia merinci, proyek FFD yang sedang dalam pelaksanaan tender tersebut yaitu central procecing facilitied (CPF) atau pembuatan pusat fasilitas pemrosesan dan tapak-tapak sumur di kawasan Blok Cepu di Kecamatan Ngasem dan sekitarnya. Selain itu, proyek juga mendirikan sarana jalur pipa 20 inci sepanjang 72 kilometer di darat mulai lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Ngasem, hingga laut di Tuban.
Masih dalam proyek itu, terdapat pula paket proyek pipa distribusi lain yakni pembangunan jaringan pipa dibawah laut sebesar 20 ici dari tepi pantai menuju tengah laut sepanjang 23 kilometer. "Juga dibangun menara tambat (mooring tower)," katanya menjelaskan.
Di tengah laut tersebut, dibangun pula proyek tempat penampungan minyak mengapung atau floating storage and floading yang berfungsi menampung dan memuat minyak ke kapal tanker. Menurut dia, proyek penunjang migas Blok Cepu yang tidak kalah penting di antaranya pekerjaan sipil dan infrastruktur pendukung kesemuanya.
Sementara itu, bersamaan dengan tender proyek FFD, MCL mulai mengebor sumur minyak pengembangan di lapangan Alas Tuwo Barat di Desa Ngunut Kecamatan Dander, Alas Tuwo Timur di Desa Ngasem Kecamatan Ngasem., juga lapangan migas Kedungkeris, di Kecamatan Kalitidu dan lapangan Kandangan di Desa Kandangan, Kecamatan Malo. Proyek sumur migas pengembangan tersebut adalah langkah mengejar produksi puncak sebesar 165 ribu barrel per hari.