REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Inggris tengah diramaikan dengan rencana kedatangan seorang muslim asal India, yang dicap sebagai ulama islam radikal pendukung Osama bin Laden. Kedatangan Dr. Naik Zakir adalah untuk memberi perkuliahan.
Zakir Naik telah diberikan visa untuk menghadiri konferensi di London dan Sheffield. Dia diberi julukan "hatemonger" atau penjual kebencian dan "truth twister" atau pemutar balik kenyataan.
Keputusan untuk memperbolehkan warga negara India itu ke Inggris, disebut sebagai ujian pertama dari koalisi pemerintah untuk bersikap keras pada pengajar islam radikal.
Persetujuan kunjungan Zakir Naik dilakukan oleh salah seorang pejabat pemerintah Inggris, Theresa May.
David Cameron ketika berada di posisi oposisi, beberapa kali menyerang kebijakan pemerintah yang memperbolehkan pemuka islam radikal ke negaranya.
Saat ini sebagai Perdama Meteri, Cameron ditekan untuk mengubah kebijakan departemen dalam negeri Inggris karena memperbolehkan Dr. Naik ke Inggris tahun ini.
Meskipun tak banyak dikenal di negara Barat, Dr. Naik memiliki pengikut jumlah besar dari masyarakat India berkat penampilannya secara reguler di salah satu televisi satelit, Peace TV.
Dr. Naik diakui memiliki kemampuan tinggi di bidang akademik, namun mantan dokter medis itu diberi julukan "penjual kebercian dan pemutarbalik kenyataan".
Sebelumnya, Naik pernah berbicara di Inggris pada sebuah konferensi di Cardiff beberapa tahun lalu. Kunjungannya itu dikritisi oleh seorang politisi, David Davies.
"Dia adalah seorang yang mempercayai siapa saja yang mengubah keyakinan harus menghadapi hukuman mati. Kemudian, sebagian lagi pandangannya, mungkin melanggar berbagai undang-undang yang bertujuan menjaga ketertiban umum," ujarnya.
Walaupun Dr Naik mengatakan dia tidak mendukung aksi terorisme terrtentu, pandangan terhadap pidatonya secara umum dianggap memberi simpati pada aksi teroris.
Badan Perbatasan atau Border Agency mengatakan, mereka berhak untuk mencabut visa seseorang jika percaya mereka berniat untuk mempromosikan pandangan ekstrem.