REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan tiga hari berkabung di wilayah Palestina dan kamp-kamp pengungsi Palestina di negara-negara Arab lainnya. Pernyataan Abbas keluar pada Senin (31/5) setelah serangan Israel yang menewaskan lebih dari selusin aktivis pro-Palestina dari berbagai negara.
Ia mengutuk tindakan tersebut sementara Liga Arab akan segera mengadakan pertemuan darurat. Pemerintah Gaza pun mendesak Turki untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Dalam sebuah wawancara telepon dengan televisi resmi pemerintah Palestina, Abbas yang tengah mengunjungi Yordania, memerintahkan bendera nasional diturunkan setengah tiang untuk mengekspresikan kecaman dan kesedihan dari kejahatan yang dilakukan Israel.
"Itu adalah agresi yang kompleks di mana orang-orang yang membantu orang Palestina di Gaza, yang terkepung dari awal oleh Israel tewas," kata Abbas.
Abbas mengatakan ia akan menindaklanjuti situasi ini dengan sangat hati-hati. Ia juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi Israel yang tidak menghormati semua aturan dan kebiasaan internasional.