REPUBLIKA.CO.ID,MADRID--Spanyol, yang saat ini menjabat ketua bergiliran Uni Eropa, memanggil duta besar Israel, Senin, berkaitan dengan serangan mematikan yang "tak bisa diterima" terhadap kapal armada bantuan kemanusiaan menuju Gaza, kata kementerian luar negeri. Duta besar Israel "telah dipanggil dan akan diterima oleh kepala staf" Menteri Luar Negeri Miguel Angel Moratinos," kata kementerian.
Spanyol, yang menjabat kepemimpinan Uni Eropa sampai akhir Juni, mengutuk operasi militer Israel yang mematikan terhadap konvoi bantuan sebagai serangan yang "tak bisa diterima", kata kementerian itu menambahkan. Menurut laporan awal, 10 orang tewas dalam serangan itu pada saat iring-iringan kapal yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
Sejumlah pemimpin negara juga mengecam dan mengutuk serangan tentara negara Yahudi itu. Sebanyak 12 warga negara Indonesia ikut menjadi relawan pada misi kemanusiaan di kapal tersebut dan hingga kini belum diketahui nasibnya.
Tiga Kedutaan Besar RI di Yordania, Lebanon, dan Turki, tengah berkoordinasi dengan otoritas Palestina untuk memastikan keberadaan dan kondisi warga negara Indonesia yang berada di Kapal Mavi Marmara, yang diserang tentara Israel, Senin. "Koordinasi terutama dilakukan oleh perwakilan kita di Amman (Yordania) yang terdekat dengan Palestina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi ANTARA tentang perkembangan terakhir kasus penyerangan tersebut, Senin.
Ia mengatakan, koordinasi tiga perwakilan RI dengan otoritas Palestina untuk mengetahui secara pasti keberadaan dan kondisi WNI dalam kapal misi kemanusiaan itu.