REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Mendengar adanya kebrutalan zionis Israel terhadap kapal bantuan untuk Gaza, Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad langsung bereaksi keras. Menurut ini, penyerangan ini merupakan tanda-tanda awal kehancuran Israel.
"Sebagian pihak memandang ini adalah bukti kekuatan entitas Zionis, namun sesungguhnya itu adalah indikator besar bahwa lenyapnya Israel sudah dekat dan awal kesudahannya,” ujar dia seperti dikutip Infopalestina.com. Ahmadinejad pun mengundang seluruh pemimpin dunia Muslim untuk turun tangan mereaksi tindakan Israel tersebut.
Seruan ini pun diungkapkan kembali saat dia menerima kunjungan delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie, di Teheran siang ini waktu setempat. Seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA, dalam pertemuan itu Ahmadinejad menerangkan bahwa saat ini seluruh Muslim di dunia wajib mendukung Palestina. "Ini tugas terpenting umat Islam di seluruh dunia," tutur dia.
Saat ini, kata Ahmadinejad, tekanan terhadap Palestina bukan lagi menjadi isu umat Islam atau Arab semata. Persoalan ini, dinilainya, sudah menjadi isu dunia secara luas. Mendukung perdamaian di Palestina, tutur Ahmadinejad, sama saja dengan mendukung perdamaian dunia.
Sedangkan Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Hidayat Nur Wahid, yang ikut rombongan delegasi Indonesia mengatakan peristiwa penyerangan konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza, telah mempersatukan dua faksi yang selama ini bertikai, yaitu Fatah dan Hamas. Hidayat berharap momentum ini dimaksimalkan, sehingga masalah Palestina bisa diselesaikan.
“Tadi saya sampaikan kepada Ahmadinejad, agar kesamaan sikap Hamas dan Fatah itu, dikembangkan dan dikuatkan oleh negara-negara yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Hidayat usai bertemu dengan Ahmadinejad. Dalam pertemuan itu, delegasi DPR-RI dipimpin Ketua DPR, Marzuki Alie; Hidayat Nur Wahid; dua orang wakil ketua BKSAP, M Najib dan Sidharto Danusubroto; dan dua anggota BKSAP, Azam Azman Natawijaya dan Adi Sukemi.
Hidayat mengatakan, sering ada pandangan bahwa kemerdekaan Palestina hanya akan tercapai jika Fatah dan Hamas bersatu. Karena itu, kata Hidayat, negara-negara seperti Iran, Turki, Suriah, Indonesia, negara-negara Arab, dan lainnya, bisa menjadikan momentum itu sebagai jalan untuk menegakkan HAM dan hukum internasional.
Iran setuju memaksimalkan momentum tersebut. Ahmadinejad maupun Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, kata Hidayat, juga telah setuju memberi perhatian lebih serius terhadap masalah Palestina. Kesediaan yang sama, kata Hidayat, telah disampaikan Presiden Turki, Abdullah Gul, dan Ketua Parlemen Palestina, Mehmet Ali Sahin.