REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Seorang perempuan aktivis berkewarganegaraan Turki dan bayinya yang berusia satu tahun dibebaskan tentara pendudukan Israel setelah penyerbuan mematikan di sebuah armada bantuan menuju Gaza. Ia menjadi tahanan pertama yang kembali dari Israel setelah armada itu disita oleh pasukan Israel, dan bayinya menjadi aktivis termuda yang sempat menginap di balik tahanan Israel.
Nilüfer Cetin mengatakan kepada wartawan Selasa dia setuju diekstradisi dari Israel setelah diperingatkan bahwa kondisi penjara akan "terlalu keras" untuk bayinya.
Cetin dan putranya, Kaan Türker, berada di kapal Mavi Marmara berbendera Turki. Dia mengatakan bersama bayinya bersembunyi di kamar mandi kabin selama penyerangan.
Suaminya, Ekrem Cetin, adalah insinyur kapal dan masih dalam tahanan Israel hari Selasa.
Sementara itu, tiga pesawat Turki telah ditugaskan untuk membawa kembali 20 warga Turki yang terluka dalam serangan Israel di Mavi Marmara.
Sebuah pernyataan oleh Departemen Manajemen Darurat Kantor Perdana Menteri Turki mengatakan pada hari Selasa bahwa dua pesawat ambulans udara dan pesawat lain milik Departemen Kesehatan akan diberangkatkan untuk membawa pulang aktivis yang terluka dari Haifa dan Tel Aviv ke Turki. Pesawat itu tinggal menunggu izin dari departemen Luar Negeri kedua negara.