Rabu 02 Jun 2010 09:37 WIB

Kekaguman Nur Fitri pada Palestina

Red: irf
Nur Fitri Moelem Thaher
Nur Fitri Moelem Thaher

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--"Mah, Nitip anak dan doakan saya ya," kenang Ibunda Nur Firti Moelem Thaher, Saleha Thaher saat menirukan perkataan anaknya sesaat sebelum berangkat ke medan perjuangan menuju Gaza, Palestina.  Sebagai seorang ibu, kata Saleha, Upi sapaan akrabnya merupakan sosok yang keras dan selalu memperjuangkan kebenaran. "Dia pergi ke sana dengan niat yang kuat. Tak heran, atas izin Allah, ia berangkat ke sana," ujar dia kepada republika online, Selasa Malam.

Dalam kesehariannya, Upi merupakan sosok yang supel, cepat nyambung dengan orang lain dan tentu penggemar Facebook. "Kalau ada waktu senggang ia senang mengakses facebook. Karena dari situ ia bisa berhubungan dengan teman-temannya di luar negeri," katanya.  Meski begitu, Shaleha mengaku, upi bukan orang yang maniak facebook. Ia hanya mengakses Facebook sesuai dengan kebutuhannya.

Namun, satu hal yang membuat Shaleha begitu bahagia. Ketika menyempatkan diri ke rumah, hal utama yang ia datangi adalah lemari makanan. Karena ia gemar sekali dengan masakannya. "Ia itu senang sekali masakan ibu. Semua jenis masakan yang ada di lemari, ia lahap, ibu jadi senang," kenangnya.

Selain itu, kata dia, ia juga senang sekali bernyanyi. Tak jarang, ketika keluarga berkumpul selalu menyempatkan diri untuk bernyanyi bersama. Maklum, kakak-kakaknya yang semuanya laki-laki senang bernyanyi. "Dia itu suaranya bagus. Bahkan saat wisuda, ia menyempatkan diri bernyanyi dan hasilnya, teriakan dan tepuk tangan tertuju padanya," ungkap Shaleha.

Kagum dengan Palestina

Semenjak sekolah, Nur Fitri memang gemar berorganisasi dan memiliki cita-cita sebagai aktivis. Nur Fitri kala itu berpikir dengan menjadi aktivis. Ia ingin sekali bisa berkeliling keluar negeri.  Bakat menjadi aktivitis semakin terasah ketika ia selalu siap membantu tetangganya yang mengalami kesulitan.

"Bakatnya memang terlihat ketika ia senang membantu tetangga yang kesulitan. Ia bantu dengan kemampuannya tanpa bermaksud menyulitkan dirinya sendiri," kenang Shaleha. Saat kontak terakhir, kata dia, Upi begitu bahagia. Ia telah mencapai Siprus, sebentar lagi ia akan menuju sebuah tempat yang begitu dikaguminya. Ia begitu kagum dengan perjuangan rakyat Palestina yang tak pernah berhenti meski tak ada dukungan memadai. "Kata dia, Palestina membutuhkan dukungan," tutur Saleha.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement