Kamis 03 Jun 2010 06:40 WIB

Kini Giliran Umat Kristen Geruduk Comedy Central

Salah satu kartun Comedy Central yang menuai polemik.
Foto: ,
Salah satu kartun Comedy Central yang menuai polemik.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Mengudara, belum. Syuting juga belum dilakukan. Bahkan, naskah pun masih dalam proses penyusunan. Namun rencana Comedy Central untuk mengembangkan sebuah proyek animasi tentang Yesus Kristus membuat umat Kristen meradang.

Brent Bozell (presiden Media Research Centre), Tony Perkins (presiden Family Research Council), Michael Medved (penyiar radio), Bill Donohue (presiden Liga Katolik), Rabi Daniel Lapin (pimpinan Aliansi Yahudi dan Kristen Amerika ) dan Tim Winter (presiden Parents Television Council) telah menggalang kekuatan untuk membentuk Coalition Against Religious Bigotry. Dalam konferensi pers pertamanya, CARB mendesak pengiklan tidak untuk mendukung proyek tersebut.

"Setelah kami mengungkapkan sifat keji dan ofensif karakterisasi sebelumnya, kami berharap pengiklan ini setuju sepenuh hati untuk mengakhiri iklan mereka di Comedy Central dan menghentikan dukungan mereka untuk hal yang tak tahu malu ini," ujar Bozell dalam sebuah pernyataan.

Menurutnya, tak ada alasan bagi mereka untuk mendukung bisnis yang membuat kebiasaan menyerang Kristen dan agama lainnya. Bahkan, lembaga ini belum memiliki kebijakan formal untuk menyensor apa pun dianggap menyinggung pengikut agama. Ia mencontohkan apa yang terjadi atas kartun Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu. "Ini standar ganda dan pengiklan harus secara cepat menghindari," tambahnya.

Tayangan Comedy Central sebelumnya, South Park, menampilkan gambar antara lain Rasulullah memakai kostun beruang Teddy, telah menuai protes di banyak negara. Eksekutif CC akhirnya memutuskan untuk menghapus tayangan itu dari serial mereka.

Bocorannya, CC akan membuat proyek baru tentang Yesus yang mencoba untuk hidup sebagai orang biasa di New York City dan ingin untuk melarikan diri dari bayangan "ayahnya yang kuat tapi apatis."  CC belum berkomentar atas keberatan CARB.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement