Kamis 03 Jun 2010 22:43 WIB

MUI Sumsel Luncurkan "Gerakan Rp1.000" untuk Masjid Raya Sriwijaya

Rep: Maspril Aries/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan mencanangkan gerakan Rp1000 untuk pembiayaan pembangunan Masjid Raya Sriwijaya. Gerakan itu disampaikan oleh Ketua MUI Sumsel, KH Sodikun, Kamis (3/6).

Pembangunan masjid ini, kata KH Sodikun membutuhkan Rp80 miliar. "Dana pembangunannya tidak akan menggunakan dana APBD, tetapi murni sumbangan dari para donatur," ujarnya.

 

Dengan gerakan ini Sodikun optimis penggalangan dana dapat berjalan dam bukan tidak mungkin dana yang ada dapat tercukupi dengan mudah. “Saat ini dana yang terkumpul sudah lebih dari Rp1 miliar. Di mana, 95 persen donaturnya adalah warga Sumsel yang ada di Jakarta,” katanya.

 

Rencana pembangunan Masjid Raya Sriwijaya awalnya mengemuka dari tokoh masyarakat Sumsel yang di Jakarta. Guna merealisasikan Masjid Sriwijaya, tokoh masyarakat Sumsel di Jakarta dan Palembang telah membuat yayasan yang diberi nama Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya didalamnya tercatat sejumlah nama seperti Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

 

Menurut Sodikun, pembangunan Islamic Center, kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah dan Masjid Raya Sriwijaya di kawasan Jakabaring sangat penting untuk mengembalikan kejayaan Sumsel khususnya Palembang dalam syiar Islam. ”Apa lagi pada 1800 sebelum masehi Palembang merupakan kota wali-wali,” katanya.

Untuk membangun UIN dan Masjid Sriwijaya di kawasan Jakabaring dibutuhkan lokasi mencapai 50 hektar. Pembangunan UIN Raden Fatah Palembang diperkirakan seluas 35 hektar dan Masjid Sriwijaya membutuhkan lahan 15 hektar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement