Jumat 04 Jun 2010 00:16 WIB

Kenaikan Parliamentary Treshold Hambat Demokrasi

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Budi Raharjo
Pramono Anung
Foto: Nunu/Republika
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, menilai usulan kenaikan ambang batas parlemen (parliamentary treshold) hingga lima persen sama dengan upaya menghambat tumbuhnya demokrasi. Politikus senior PDIP ini melihat ambang batas 2,5 persen yang kini berlaku sudah merupakan hitungan yang moderat.

''Lima persen terlalu tinggi,'' ujar dia, Kamis (3/6), di gedung DPR. Kenaikan ambang batas parlemen lalu dianggapnya sama dengan menghambat tumbuhnya demokrasi. ''Apa yang terjadi pada saat ini sudah cukup baik, yang tidak baik adalah sistem pemilunya yang terlalu mahal,'' sambungnya.

Pramono juga melihat kenaikan ambang batas parlemen tidak berbanding lurus dengan kenaikan kualitas anggota dewan. Ia mengatakan, ambang batas parlemen tidak akan bisa memperbaiki itu. Ambang batas parlemen hanya merupakan syarat bagi lolosnya partai politik menjadi peserta pemilu, bukan syarat penentu bagi calon anggota dewan.

''Baik parliamentary treshold atau electoral treshold kan supaya ada konsolidasi demokrasi sehingga fraksinya makin kecil. Partainya makin terbatas, pilihan rakyat juga makin mudah,'' jelas Pramono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement