REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Jenazah Tgk. Hasan Muhammad Di Tiro dimakamkan di komplek perkuburan keluarga di Desa Meureu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Kamis petang, yang disaksikan seribuan pelayat.
Wartawan Antara melaporkan, setelah dishalati di mushalla kompleks, jenazah Hasan Tiro dimasukkan ke liang lahat yang diiringi shalawat para pelayat.
Hadir pada prosesi pemakaman tersebut Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua DPR Aceh, Hasbi Abdullah, para mantan tokoh GAM, antara lain Malek Mahmud, Zaini Abdullah, dan ratusan masyarakat setempat. Makam Hasan Tiro berdampingan dengan makam kakeknya yang juga pahlawan nasional Tgk. Chik Di Tiro.
Kompleks makam yang berukuran 8x8 meter tersebut berada di areal seluas 3.000 meterpersegi. Di kompleks yang berjarak sekitar 40 Km arah timur Banda Aceh itu terdapat balai dan mushalla.
Kompleks yang agak berjauhan dengan kawasan perumahan penduduk tersebut sering didatangi peziarah yang ingin menyampaikan doa. Prosesi pemakaman tersebut berlangsung hikmat dan mendapat perhatian warga setempat dan warga dari kabupaten lainnya.
Hasan Tiro menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pukul 12:15 WIB, karena menderita infeksi paru-paru dan jantung.
Hasan Tiro mendapat perawatan intensif dengan pernafasan bantuan sejak 12 hari di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut.
Lelaki kelahiran Pidie, Provinsi Aceh, 25 September 1925 ini sempat mengasingkan diri di Stockholm, Swedia sejak 1976. Ia kembali ke Aceh setelah penandatanganan kesepakatan damai RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.
Tgk Hasan Tiro sempat pulang pada Oktober 2008, namun sejak akhir Oktober 2009, tinggal di rumah kontrakan di kawasan Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.