Jumat 04 Jun 2010 23:40 WIB

Ada 13 Wilayah Siap Terapkan "One Village One Product"

One Village One Product (Illustrasi)
Foto: VCAO,ORG,KH
One Village One Product (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koperasi dan UKM sedang mengkaji 13 wilayah di berbagai penjuru tanah air yang telah siap menerapkan program "One Village One Product" (OVOP). "Minat beberapa daerah sangat tinggi untuk dapat menerapkan program OVOP," kata Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya KUKM Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, di Jakarta, Jumat (4/6).

Ia mengatakan, sebanyak 13 wilayah yang sedang dikaji karena potensial untuk pengembangan OVOP adalah Kota Batu, Malang, dengan produk apelnya, Palu dengan bawang goreng, Wonosobo dengan olahan carica, Sulawesi Selatan dengan markisa, Kuningan dengan jeruk nipis dan Lampung dengan olahan singkong.

Kemudian, Bukittinggi dengan kerupuk sanjay balado, Bandung dengan olahan strawberry, Kuningan dengan olahan ubi jalar, Palembang dengan kerupuk kemplang dan pempek, Wonosobo dengan kentang, Pontianak dengan olahan lidah buaya, dan Sumbawa dengan rumput laut.

"Kami bekerja sama antar-sejumlah instansi terkait seperti dengan BPPT, Kementerian Pertanian, Menko Perekonomian, dan Kementerian Perdagangan," katanya. Kerja sama itu, kata Wayan, untuk membahas potensi OVOP suatu daerah dari mulai riset dan teknologi produk, desain, hingga hak paten atas produk.

Sejauh ini pihaknya telah merintis proyek percontohan OVOP di beberapa wilayah yakni di Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat dan Garut untuk agribisnis hortikultura, serta Bangli, Bali, untuk buah-buahan. Menurut dia, melalui program itu terjadi peningkatan keterampilan anggota koperasi baik yang terkait pertanian maupun diluar aktivitas pertanian.

Soal pemasaran, pihaknya sudah menggandeng perital ternama seperti PT Hero Supermarket Tbk. dengan jaringan bisnisnya meliputi Hero dan Giant untuk produk horikultura (sayuran organik).

Menteri Negara Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, pada kesempatan lain mengatakan, pemberdayaan koperasi dengan pendekatan OVOP perlu digalakkan. "Banyak manfaat dengan OVOP, mulai dari kedekatan koperasi dengan petani, kualitas produk yang berorientasi pasar, sampai penyerapan tenaga kerja hingga 90 orang," katanya. Ia menambahkan, OVOP menjadi salah satu program yang sangat difokuskan untuk dikembangkan ke depan.

Pihaknya juga meminta kepada dunia usaha khususnya peritel di tanah air untuk menekankan keberpihakan pada pelaku KUMKM. "Ini bentuk kemitraan yang baik, Kualitas barang memang perlu ditingkatkan, tapi konsinyasi jangan diterapkan terlalu kaku kepada KUMKM," katanya.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement