Sabtu 05 Jun 2010 03:31 WIB

MTQN XIII Minim Fasilitas, Sejumlah Dubes tak Hadiri Pembukaan

Rep: heri ruslan/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXIII yang bakal digelar 5-12 Juni 2010 terkendala sarana penginapan. Akibat membludaknya jumlah kafilah dan penggembira yang menghadiri hajatan akbar itu, para peserta dan tamu undangan tak mendapat penginapan.

"Sejumlah duta besar komplain (mengeluh) kepada kami, karena mereka tak kebagian tempat menginap,"  ungkap Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamudin kepada wartawan, Kamis (4/5). Menurut dia, seluruh hotel dan penginapan yang ada di kota Bengkulu sudah habis dipesan sebulan sebelum MTQN digelar.

Agusrin mengungkapkan, para dubes itu baru memberi kepastian akan menghadiri acara pembukaan MTQN XXIII yang akan dibuka Presiden RI baru sekitar 10 hari sebelum acara. "Kami kesulitan untuk mencarikan hotel dan penginapan, karena semua sudah penuh," tuturnya.

Selain sejumlah duta besar, papar dia, banyak juga anggota DPD dan DPR yang tak kebagian tempat menginap. Pihaknya menawarkan solusi agar para dubes dan anggota DPR serta DPD yang tak kebagian tempat menginap itu mencharter pesawat, sehingga begitu acara pembukaan selesai bisa langsung kembali ke Jakarta .

Saat ini, papar Agusrin, panitia MTQN XXIII masih kekurangan sekitar 500 rumah untuk para kafilah dan penggembira yang telah tiba di Bengkulu. Sebagian kafilah dan penggembira memang terpaksa harus menyewa rumah-rumah penduduk. "Untuk mengatasi kekurangan tempat menginap, kami terpaksa menggunakan rumah penduduk dan perumahan yang baru jadi serta masih kosong," ungkapnya.

Akibat tingginya permintaan, harga sewa rumah pun melonjak. Agusrin mengakui harga sewa satu rumah untuk ditempati selama tujuh hari bisa mencapai Rp 10 juta. Semarak MTQN XXIII sudah mulai tampak di berbagai penjuru kota Bengkulu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement