REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyikapan atas tragedi kapal kemanusiaan ke Gaza menjadi fokus bahasan Sidang Umum International Islamic Federation of Student Organizations (IIFSO), di Jakarta, Sabtu (5/6). Acara yang dihadiri ratusan peserta dari sedikitnya, 60 negara itu menargetkan adanya rekomendasi khusus untuk Palestina. Di Mana rekomendasi tersebut yang nantinya menjadi hasil dan kebijakan dari sidang umum IIFSO ke-12 tersebut. “Acara ini juga akan memberikan rekomendasi untuk Gaza,” kata Panitia Pelaksana General Assembly, Ardy Purnawan.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB, pembahasan khusus tentang rekomendasi belum dimulai. Saat ini masih berlangsung beberapa penyampaian tentang bagaimana seharusnya pemuda Islam di dunia. “Setelah ini, ada pemilihan Sekjen IIFSO dan Shura Council IIFSO. Baru nanti malam, pembahasan rekomendasi,” kata Zuhair Hamed, Direktur IIFSO Sudan.
Mengenai pemilihan Sekjen, Hamed menyatakan saat ini sudah ada dua kandidat. Keduanya adalah Ahmad Abdul Atti asal Egypt dan Nabil Mohammed Yahiaqui asal Algeria. “Setelah sekjen terpilih, baru pemilihan shura council,” paparnya.
Dalam pertemuan internasional tersebut, 100 orang lebih tampak memadati Aula Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Mereka berasal dari organisasi pemuda Islam di berbagai negara di dunia. Misalnya, dari STCQC Uganda, Wamy Malaysia, MOXFT Sudan, Islami Jamuat Pakistan Talaba Pakistan, MSA Afrika Selatan, PB HMI Indonesia, dan MSL Libanon.