REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Sebagai hiburan, film Sex and The City 2 sah-sah saja ditonton. Tapi, pakar kesehatan di Amerika serikat menyarankan untuk tidak mengikuti nasihat medis dalam film itu. Apa pasal?
Dalam film ini, Samantha Jones, perempuan tertua dalam empat sekawan pertemanan, mengikuti serangkaian terapi hormon. "Aku berada di jalan melewati labirin menopause," katanya pada teman-temannya. "Aku sudah ditipu oleh tubuhku ke dalam pemikiran lebih muda ... Tidak gampang marah. Tidak ada perubahan suasana hati. Dan dorongan seks saya segera kembali. "
Padahal, untuk Samantha yang menderita kanker payudara, dokter umumnya tidak menyarankan terapi hormon. "Karena beberapa studi menunjukkan hal itu meningkatkan kemungkinan memiliki kekambuhan," kata Dr Len Lichtenfeld, deputi ketua American Cancer Society. "Kebanyakan dokter yang saya tahu akan melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk menghindari penggunaan terapi hormon pengganti pada wanita dengan riwayat kanker payudara."
Beberapa pengidap kanker payudara yang telah sembuh juga menertawakan film itu. "Ini membuat saya gila bahwa beberapa wanita di luar sana mungkin berpikir 'ini adalah saran yang baik' untuk mereka," kata Courtney Bugler, survivor kanker payudara dan direktur eksekutif dari Koalisi Muda Survival.
Candice McDonough, juru bicara untuk New Line Cinema, yang memproduseri film "Sex and the City 2 menolak berkomentar soal hal ini.