REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan tidak akan menunggangi armada bantuan tujuan Gaza, kata menteri luar negeri itu kepada kantor berita CNN, Ahad. "Tidak, tidak, tidak. Perdana menteri Erdogan tidak memiliki niat seperti itu," kata Menlu Turki, Ahmet Davutoglu dalam satu wawancara, hampir seminggu setelah sembilan warga sipil tewas dalam serangan Israel pada satu armada sebelumnya.
Ia menegaskan pengiriman bantuan itu "mutlak" satu usaha kelompok-kelompok bantuan dan tidak disponsori pemerintah Turki. "Sebagai pemerintah Turki, kami tidak mendorong mereka, tetapi itu adalah satu kegiatan sipil," katanya.
Tetapi, Davutoglu mengatakan, Turki cemas atas penggunaan tindak kekerasan terhadap para warga sipilnya. "Jika ada satu usaha baru lagi dalam rencana pendekatan sipil ini, kita tidak bisa mengatakan apapun terhadap mereka. Tetapi jika ada negara lain menyerang konvoi sipil ini dan membunuh para warga kita, tentu kita memiliki hak penuh untuk menanyakan kenapa," katanya.
Pada 31 Mei, pasukan komando angkatan laut Israel naik ke sebuah kapal dari armada yang berusaha menyerahkan bantuan ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Sembilan aktivis, semuanya warga Turki, tewas dalam serangan itu, yang memicu kemarahan internasional dan membuat hubungan Turki-Israel tegang. Serangan itu memicu tanggapan yang sangat marah pemerintah Turki, yang memanggil pulang duta besarnya ke Ankara.