REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Menanggapi adanya kabar yang menyebutkan, makanan yang diberikan kepada relawan kemanusiaan yang ditahan Israel diracun, Wakil Ketua, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Muhendri Muchtar tidak mengetahui tentang hal itu. Menurutnya, hasil pemeriksaan darah baru diketahui ketika tiba di Amman, Yordania.
"Kami tidak tahu, sebab kemarin, kami masih diperiksa darah dan hasilnya baru diketahui jam 10 waktu setempat," ungkap Muhenderi setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (7/6).
Ia mengaku, ketika menjalani penahanan oleh pihak Israel diberikan makanan berupa sayur, nasi, buah timun dan air putih biasa. "Keadaan saya sehat-sehat saja," kata dia.
Perihal perlakuan Israel yang ia terima saat ditahan, Muhenderi menuturkan para tawanan dilarang berbicara. "Selama ditahan, kami tidak boleh banyak bicara," ujarnya.