Rabu 09 Jun 2010 00:45 WIB

Indonesia Minta Tambahan Kuota Haji Lagi

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Masjid Nabawi
Foto: Nonang/Republika
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agama, Suryadharma Ali, kembali meminta tambahan kuota haji kepada Kerajaan Arab Saudi. Kuota haji yang pada 2009 berjumlah 207 ribu jamaah diharapkan dapat meningkat menjadi 235 ribu sesuai dengan pertambahan penduduk Indonesia.

Pada tahun ini Indonesia sebenarnya sudah mendapat tambahan kuota menjadi sekitar 211 ribu. ''Namun belum sesuai dengan pertambahan penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010 yang diperkirakan mencapai 235 juta jiwa,'' kata Suryadharma Ali ketika menyampaikan sambutan pada MoU antara Kementerian Agama dan LIPIA dan WAMI, dua lembaga pendidikan Islam yang berbasis di Saudi Arabia untuk memajukan ilmu pengetahuan, di Jakarta, Selasa (8/6).

Menag menjelaskan, Indonesia sangat mengharapkan penambahan kuota haji tersebut karena di sejumlah daerah dijumpai daftar tunggu calon haji begitu banyak dan bahkan harus mengantri dalam waktu cukup lama. ''Ada yang baru bisa diberangkatkan 10 tahun mendatang, jika dilihat dari daftar tunggu yang ada,'' ujarnya.

Dukungan Dubes Arab Saudi di Jakarta, Abdurrahman Alkhayat, sangat diharapkan Menag. Untuk itu, Menag ingin sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan umroh pada Juli mendatang, permintaan tambahan kuota ini sudah direspon. Presiden pada saat umroh nanti diharapkan akan bertemu dengan Raja Arab Saudi, Abdullah, untuk membahas masalah ini.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. Yusuf ayat 100)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement