Kamis 10 Jun 2010 01:50 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan Angkat Bicara soal Video Porno

Rep: ikh/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar merasa prihatin atas beredarnya video porno yang mirip dengan artis. Menurut Linda, hal itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mengalami krisis moral. Penyebar video porno itu, kata Linda, mesti dijerat oleh Undang-Undang Pornografi.

“Kita merasa prihatin banyak muncul video mirip dengan beberapa artis itu, pertama ini adalah krisis moral,” kata Linda, di Istana Negara, Rabu (9/6). Demi melindungi masyarakat umum dan anak-anak, Linda menilai para pihak yang memperbanyak, menyiarkan, dan menggandakan video porno itu harus ditindak

Meski demikian, Linda tidak menjustifikasi video porno itu merupakan kesalahan para pelaku dalam adegan video porno itu. Dia beralasan, masih sulit diketahui tujuan dari pembuatan video porno itu. Selain itu, dia juga belum bisa mengategorikan tindakan dalam video porno itu sebagai pelecehan terhadap martabat perempuan.

“Masalahnya, itu mau sama mau atau apa, jadi memang harus dilihat secara betul dan sesuai, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut, apa konteksnya, itu yang paling penting,” kata Linda. Menurut dia, untuk menjerat para pelaku penyebar video itu dibutuhkan adanya pengaduan masyarakat. Selama belum ada pengaduan, pelaku penyebar video sulit dijerat hukuman.

Apakah sudah menonton langsung video itu? “Aduh saya tidak tega, tapi saya rasa itu kok tidak terdidik ya,” kata Linda yang mengenakan kebaya. Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga moral serta tindakan dalam keseharian, bukan hanya kepada artis, tapi juga kepada masyarakat umum.

“Bukan hanya kepada artis perempuan saja, semua masyarakat, saya kira moral harus tetap kita jaga, ‘attitude’ harus kita jaga, karena kita ingin bangsa ini mempunyai budi pekerti yang baik,” kata dia. Linda mendukung razia peredaran video porno di kalangan pelajar untuk mengurangi dampak dan peredarannya. Media, kata dia, perlu hati-hati dalam memberitakan tentang video porno itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement