REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi I DPR, Hidayat Nurwahid, mengatakan Indonesia akan memberikan bantuan secara penuh kepada Palestina, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun diplomasi di dunia internasional. Pernyataan itu diungkapkan Hidayat Nurwahid seusai mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (9/6).
"Tadi dalam rapat kami sepakat, yakni Komisi I DPR, Kementerian Luar Negeri, serta masyarakat melalui LSM, berupaya masuk ke Gaza sehingga bisa memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat setempat," kata Hidayat Nurwahid. Sejumlah LSM yang ikut dalam rapat tertutup di Komisi I DPR yakni "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia, Masyarakat Madani, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) dan Voice of Palestina.
Mantan Ketua MPR RI ini mengatakan ketiga pihak tersebut akan bekerja sama dengan pihak lain seperti Duta Besar Mesir untuk Indonesia maupun Duta Besar Indonesia untuk Mesir serta LSM di Mesir. Menurut dia, dukungan tersebut sangat dibutuhkan agar pada saat anggota DPR berkunjung ke Palestina, diplomasi di level parlementer bisa berjalan, diplomasi tingkat pemerintahan bisa berjalan serta diplomasi antar-rakyat juga bisa berjalan.
"Dalam rapat tadi, rekan-rekan dari LSM MER-C mengatakan tim bangunan ini bisa melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit di Gaza Palestina," katanya. Pembangunan rumah sakit di Gaza Palestina ini sumber dananya dari pemerintah Indonesia sebesar dua juta dolar AS serta dari masyarakat yang dihimpun MER-C.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR ini berharap tim gabungan antara Komisi I DPR, Kemenlu, dan LSM bisa simbolisasi, yakni dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit di Palestina. "Insya Allah kami akan berangkat pada 28 Juni mendatang," kata Hidayat Nurwahid.
Selain LSM yang mengikuti rapat tertutup di Komisi I DPR, sekitar 10 LSM lainnya meminta kepada Komisi I DPR untuk ikut serta mengunjungi Mesir pada akhir Juni mendatang. Ke-10 LSM tersebut, antara lain Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sahabat Al Aqsa, Gema Nusa, Lagzis, Hidayatllah, Baznas, Rumah Zakat, dan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP).