Kamis 10 Jun 2010 21:58 WIB

Kripik Kentang Akhirnya Masuk Gaza

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: irf
Pengiriman barang ke Jalur Gaza
Foto: ap
Pengiriman barang ke Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Israel akhirnya memutuskan untuk memperbolehkan tambahan beberapa jenis makanan untuk masuk ke Jalur Gaza. Keripik kentang, kue, beberapa jenis rempah-rempah adalah makanan yang sebelumnya dilarang oleh Israel untuk masuk Gaza.

Namun barang-barang yang paling dibutuhkan warga Gaza seperti semen, baja dan bahan bangunan lainnya untuk memperbaiki rumah-rumah mereka masih dilarang untuk masuk wilayah yang masih diblokade Israel itu. Padahal banyak rumah warga hancur akibat serangan Israel pada perang tiga pekan di akhir Desember hingga awal Januari 2009.

Langkah ini diduga diambil Israel untuk meerdakan kecaman internasional atas negara Yahudi tersebut. Namun inti permasalahan yakni blokade atas Gaza yang telah berlangsung selama tiga tahun belum disinggung oleh Israel.

Setelah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Washington, Obama menyebut situasi Timur Tengah, termasuk blokade sebagai tidak berkelanjutan. Ia menyebut bentrokan armada tragedi dan pendekatan yang lebih baik diperlukan di Gaza. Ia menyerukan kerangka konsep baru untuk blokade Israel.

Maxwel Gaylard, pejabat senior kemanusiaan PBB di wilayah Palestina, mengatakan langkah yang dilakukan Israel itu dengan melonggarkan beberapa jenis makanan tidak cukup. "Penambahan daftar barang yang diizinkan masuk ke Gaza jatuh jauh di apa yang dibutuhkan. Kita perlu perubahan mendasar dan dibukanya akses untuk barang komersial," ujar dia.

Israel dan Mesir telah memberlakukan embargo atas Gaza, melarang semua ekspor dan memungkinkan hanya dasar kemanusiaan dan barang-barang konsumen, sejak wilayah itu dikuasai kelompok Hamas di tahun 2007. Blokade ini telah menciptakan sebuah perekonomian di Gaza seluruhnya didominasi oleh pasar gelap, menambah kesulitan warga Gaza namun tidak melemahkan Hamas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement