REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Pendemo asal Korea Selatan meneriakkan Presiden Israel, Shimon Peres sebagi pembunuh dalam aksi yang dilakukan di ibukota Korea Selatan, saat kunjungan Peres untuk menemui sekutunya, Lee Myung-Bak
Sekitar 50 orang aktivis berkumpul di luar kedutaan besar Israel untuk memprotes serangan militer Israel terhadap kapal bantuan Gaza. Sebagian pendemo memberikan cap tangan berwarna merah di bendera Israel.
Sebanyak empat bus berisi polisi anti-huru hara bersiap di lokasi tersebut, namun tak terjadi kerusuhan.
Kunjungan itu menjadi kontroversial setelah serangan Israel terhadap para relawan yang menewaskan sembilan relawan Turki dan memicu kemarahan di seluruh dunia.
Laporan dari Israel menyebutkan, kunjungan Peres ke Kore Selatan yang sedianya disebut sebagai kunjungan "negara", kini disebut sebagai kunjungan "kerja". Rencana kunjungan Peres ke negara Asia lain yaitu Vietnam juga dibatalkan.
Sebuah universitas terkemuda di Korea membatalkan rencana untuk memberikan gelar dokter kehormatan pada hari Rabu (9/6), yang sedianya akan dilakukan pada wisuda universitas, menurut seorang staf yang menolak disebut namanya pada kantor berita AFP.
"Kami disini untuk mencegah pemerintah Lee Myung-Bak yang menerima Presiden yang paling dikritisi di dunia internasional," ujar pendeta Choi Hun-Kook disebelah sebuah spanduk yang menulis "Shimon Peres si Pembunuh".
"Cabut pengepunang di Gaza secepatnya," demikian isi spanduk lain yang dipegang Choi dan pendemo lain.
Juru bicara resmi Peres mengatakan, delegasi Israel termasuk para menteri, 60 orang pemimpin perusahaan terkemuka di Israel dari bidang keamanan, infrastruktur, komunikasi, industri teknologi dan air.
Presiden Israel dan delegasinya, Rabu (9/6) mengunjungi universitas sains paling terkemuka yaitu Korea Advanced Institute of Science and Technology.