REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Hujatan kaum Muslim dunia atas film Fitna yang mendiskretkan Alquran ternyata justru mendatangkan angin bagus bagi Geert Wilders, produsernya. Dalam pemilu Parlemen Belanda kali ini, Partai Kebebasan yang didirikannya meraih kursi dua kali lebih banyak dari pemilu sebelumnya.
Dengan sedikitnya 96 persen suara dihitung, Partai Kebebasan memenangkan 24 dari 150 kursi. Dia berada di urutan ketiga setelah Partai Buruh yang merai 30 kursi dan Partai LIberal yang mendapatkan 31 kursi. Angka ini didapatkan setelah 98 persen suara dihitung.
Wilders berkata dia sekarang ingin menjadi bagian dari pemerintahan koalisi. "Kami adalah pemenang besar dan mereka tidak bisa mengabaikan kami. Kami ingin dianggap serius," kata Wilders, yang menghadapi pengadilan kriminal akhir tahun ini atas tuduhan memicu kebencian dan diskriminasi dengan film anti-Islam itu.
Wilders selama kampanye menggulirkan tekadnya untuk menghentikan apa yang disebutnya ilamisasi di Belanda. Dia ingin melarang Alquran atau setidaknya melakukan pembatasan Alquran dan mengusulkan pajak atas jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim.
Sebagai partai dengan kursi terbanyak, pemimpin Partai Liberal Mark Rutte sekarang bisa menjadi perdana menteri pertama Belanda dari partai sayap kanan sejak Perang Dunia I. Muslim Belanda telah menyuarakan keprihatinan atas hal ini. "Kami menghormati hasil yang demokratis, tetapi menyayangkan pada kelompok tertentu tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat yang harmonis," ujar Driss El Boujoufi, pimpinan organisasi Muslim UMMON, itu seperti dikutip kantor berita Belanda ANP.
Belanda adalah negara pertama di zona euro yang menggelar pemilu sejak krisis meletus awal tahun ini atas mata uang tunggal Eropa, di tengah kekhawatiran tentang utang di Yunani. Analis mengatakan ekonomi Belanda rapuh adalah masalah utamanya, dan kinerja Partai Liberal sebagai pemenang masih perlu dibuktikan.
Dukungan untuk Partai Demokrat Kristen jatuh secara substansial, mengarah pada pengunduran diri segera pemimpin partai dan perdana menteri Jan Peter Balkenende. Hasil pemerintahan koalisi akan diumumkan tanggal 15 Juni mendatang.